Tasawuf di Era Kekaisaran Ottoman

Sufisme atau tasawuf telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Turki Ottoman

Sufisme atau tasawuf telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Turki Ottoman, bahkan sudah ada sebelum kekhalifahan itu berdiri.

Di era Ottoman, tasawuf terus berkembang di tengah masyarakat kendatipun sebagian ulama konservatif ada yang menentangnya.

Pada dasarnya adalah tasawuf adalah gagasan bahwa ada jalan yang dapat ditempuh seseorang untuk menjadi manusia yang sempurna (insan kamil) dan dalam banyak hal, diyakini dapat mencapai penyatuan Tuhan.

Kepercayaan ini tentu berbeda dengan pendapat para ulama ortodoks di masa itu, di mana Tuhan adalah Pencipta (Khaliq) dan manusia yang diciptakan (makhluq), oleh karena itu manusia tidak akan pernah bisa menjangkau-Nya.

Pada awalnya, orang-orang yang menempuh jalan sufi dianggap sebagai pelaku bid’ah. Tapi pada akhirnya, ajaran tasawuf yang sejatinya telah dijalankan selama berabad-abad itu dapat diterima. Bahkan anggota lembaga keagamaan pun akhirnya bergabung dengan kelompok-kelompok ini.

Bahkan, menurut catatan sejarah sejumlah kelompok tarekat bergabung dengan orang-orang Turki Seljuk ketika mereka melakukan penaklukkan sebagian besar wilayah Anatolia. Mereka juga terlibat pada saat Kekaisaran Ottoman di bawah Osman Bey mulai menancapkan kekuasaannya di Turki pada 1299.

Setiap kelompok tarekat memiliki jalan yang berbeda-beda untuk mencapai kesempurnaan, dengan ritual, praktik, dan bahkan pakaian yang berbeda, termasuk tutup kepala.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...