Wow, Medali Olimpiade dari Daur Ulang Sampah Elektronik
Medali dari bahan daur ulang sampah elektronik itu pun diserahkan kepada sang juara
Penembak asal China, Qian Yang, menjadi atlet pertama yang menerima medali emas di Olimpiade Tokyo, Sabtu (24/7). Ia juga sekaligus menjadi atlet pertama yang menerima medali emas berbahan sampah elektronik itu.
Pihak panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo telah mengumumkan lebih dari empat tahun lalu mengenai niat mereka untuk membuat medali menggunakan logam mulia yang diambil dari barang-barang elektronik yang disumbangkan oleh masyarakat. Baca juga >>
Olimpiade Jepang kemudian ditunda selama 12 bulan akibat pandemi Covid-19. Dan, akhirnya waktu yang ditunggu pun tiba. Medali dari bahan daur ulang sampah elektronik itu pun diserahkan kepada sang juara.
Dalam proses pembuatan medali tersebut panitia meminta masyarakat untuk menyumbangkan perangkat-perangkat elektronik yang akan dibuang. Panitia penyelenggara kebanjiran beragam jenis benda elektronik seperti smartphone, kamera digital hingga konsol game genggam dan laptop. Baca juga >>
Hanya dalam waktu 18 bulan, panitia telah menerima 47.488 ton perangkat elektronik, serta lebih dari 5 juta ponsel yang diserahkan melalui toko-toko yang dikelola panitia lokal.
Upaya membuat sekitar 5.000 medali untuk Olimpiade dan Paralimpiade di Jepang dimulai dengan awal yang sangat baik. Panitia penyelenggara berhasil mengumpulkan perunggu sesuai yang ditargetkan yaitu sekitar 2.700 kg hanya dalam waktu 14 bulan.
Selama 18 bulan, panitia penyelenggara mengungkapkan telah berhasil mengumpulkan sebanyak 28,4 kg emas (93,7% dari target 30,3 kg) dan 3.500 kg perak (85,4% dari target 4.100 kg) dari donasi masyarakat. Dan target tersebut akhirnya tercapai pada Maret 2019. Baca juga >>
“Medali Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo dibuat dari pemikiran dan penghargaan orang-orang untuk menghindari pemborosan. Saya pikir ada pesan penting dalam hal ini untuk generasi mendatang,” kata seorang atlet senam peraih medali emas Olimpiade Jepang, Kohei Uchimura, mengutip digitaltrends.com.
Olimpiade tahun ini merupakan Olimpiade dan Paralimpiade pertama yang semua medalinya terbuat dari bahan daur ulang. Sebelumnya, pada Olimpiade 2016 di Rio, Brasil, hal serupa juga pernah dilakukan, hanya saja baru 30 persen perak digunakan untuk membuat medali emas dan perak yang diambil dari bahan daur ulang. Waktu itu, bahan daur ulang diambil dari suku cadang mobil tua, permukaan cermin serta piringan X-Ray.
#olimpiade #medali #daurulang