Wajib Tahu! Begini Bahaya Asap Rokok bagi Anak-anak dan Bayi

Dikutip dari databoks.katadata.co.id, jumlah perokok di Indonesia berdasarkan laporan dari Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) berjudul The Tobacco Control Atlas, Asean Region menunjukkan bahwa Indonesia jadi negara dengan menyumbang perokok terbesar di Asean sebanyak 65,19 juta orang. Jumlah itu merupakan 34% dari total penduduk Indonesia tahun 2016. Sebuah angka yang tidak sedikit.

Bahkan Riskesdas 2018 (Riset Kesehatan Dasar) dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI menyebut bahwa setiap tahun jumlah perokok kelompok anak-anak dan remaja terus meningkat. Situasi tersebut bertepatan dengan Indonesia yang saat ini tengah mengalami bonus demografi hingga 2045 atau tepat 100 tahun Indonesia merdeka. Yaitu, jumlah penduduk usia produktif jadi mayoritas di negeri tercinta ini.

Banyaknya jumlah perokok aktif ini kerap kali bisa kita temui di tempat-tempat umum. Namun yang memprihatinkan ialah saat sebagian perokok ini abai bahkan terkesan acuh tak acuh saat merokok padahal ada anak atau bayi sedang berada di sekitarnya. Bisa jadi karena tak tahu bahayanya atau memang sedang faqir kepekaan.

Bahkan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) merilis, bahwa sebanyak 40 % anak-anak telah menjadi perokok pasif. Yakni mereka yang menghirup asap rokok yang telah dibuang oleh perokok aktif. Dan ini dinilai lebih berbahaya ketimbang perokok aktif. Berikut bahayanya asap rokok bila terpapar pada anak-anak ataupun bayi sebagaimana dikutip dari alodokter.com.

Pertama,

Bayi dan anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko tinggi mengalami iritasi mata, infeksi telinga, alergi, asma, bronkitis, pneumonia, meningitis dan sindrom kematian bayi mendadak. Selain itu bayi dan anak-anak sedang mengalami masa tumbuh kembang, jadi rentan mengidap gangguan pernapasan, asma, radang paru-paru, dan penurunan fungsi paru-paru. Bayi dan anak anak juga rentan terkena radang sinus dan infeksi telinga serta mudah terserang batuk pilek. Bahaya banget gak sih?

Kedua,

Ruangan yang terkena asap rokok tercemar zat berbahaya dan beracun seperti nikotin, karbon monoksida dan zat pemicu kanker (karsinogen). Asap rokok juga bisa mengendap di lantai dan benda-benda yang ada di sekitarnya. Termasuk menempel di badan, baju, rambut dan tanganmu. So, kalau kamu merokok jangan langsung bersentuhan dengan anak atau bayi ya, sebelum kamu mencuci tangan, mulut, muka dan mengganti baju.

Ketiga,

Asap rokok itu dapat bertahan di udara dalam waktu yang lama. Asap rokok bisa bertahan di udara hingga 2 – 3 jam, bahkan saat ventilasi rumah atau jendela sudah dibiarkan terbuka, jadi sebaiknya kalau kamu memiliki anak kecil atau bayi jangan sekali kali merokok di dalam rumah ya, demi kesehatan keluargamu sendiri. Ini juga bagian dari melawan hawa nafsu loh.

Merokok buat sebagian orang mungkin mengasyikkan dan menyenangkan, tapi jangan sampai mengabaikan kesehatan orang-orang terdekatmu ya, apalagi bayi dan anak-anak yang sedang mengalami masa pertumbuhan. Kamu pasti tidak ingin kan, pertumbuhan mereka tidak optimal bahkan menderita sakit karenamu? Apalagi kita sebagai manusia wajib menjaga kesehatan lingkungan sebagai wujud menjaga kehidupan manusia (hifdzun nafs) yang merupakan bagian dari tujuan beragama (maqashidus syariah).

Baca Lainnya
Komentar
Loading...