Manusia hidup di muka bumi bukan tanpa peran. Ia memiliki tugas sebagai khalifah. Tugas khalifah adalah membangun dan memakmurkan bumi yang identik dengan membangun peradaban.
“Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya.” (Hud: 61).
Cendekiawan muslim Prof. Dr. M. Quraish Shihab menyebut ada tiga hal yang menjadi komponen peradaban. Peradaban adalah gabungan dari hak (ilmu), kebaikan (akhlak) dan seni (keindahan). Membangun peradaban tentu membutuhkan harta dalam proses perjalanannya.
Karena manusia membutuhkan harta untuk membangun peradaban. Maka dari sini Allah menghiaskan bagi manusia naluri menyukai harta. Dengan harta itu lah manusia bisa sukses menjalankan peran kekhalifahannya.
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Ali Imran: 14).
Penulis Tafsir Al Misbah menyebutkan bahwa Allah menghiaskan harta dan hal-hal di atas kepada manusia agar mereka menggunakannya sebagai alat atau sarana mencapai sukses dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah di bumi.
Untuk melaksanakan tugas kekhalifahan itu, manusia harus memiliki naluri mempertahankan hidup di tengah aneka makhluk hidup lain yang memiliki naluri yang sama. Naluri inilah pendorong utama segala aktivitas manusia.