Usaha Itu Penting tapi Bukan Segalanya

Kitab ini berisi untaian mutiara yang bisa dijadikan renungan dan pegangan hidup

Di dalam kitab al Hikam karangan Syekh Ibnu Atha’illah yang sangat fenomenal. Kitab ini banyak dikaji baik di pesantren ataupun di masyarakat. Karena kitab ini berisi untaian mutiara yang bisa dijadikan renungan dan pegangan hidup.

Dalam kitab al Hikam terdapat untaian mutiara yang pertama bunyinya yaitu:

مِنْ عَلاَمَاتِ الإِعْتِمَادِ عَلَى الْعَمَلِ، نُقْصَانُ الرَّجَاءِ عِنْدَ وُجُوْدِ الزَّلَلِ

“Di antara tanda-tanda seseorang bertumpu pada kekuatan amal usahanya adalah bahwa ia kurang harapan (cenderung pesimis) manakala ia mengalami kegagalan atau kesalahan (terpeleset)”.

Seorang yang beriman seharusnya memiliki kesadaran bahwa ia bisa mencapai sesuatu bukan semata-mata karena pekerjaannya. Anda berusaha, lalu berhasil. Anda bekerja, lalu sukses. Anda berdagang, lalu untung. Anda Belajar, lalu pintar. Anda pedekate, lalu menjadi pasangan dan seterusnya. Semua hasil itu jangan semata-mata anda pandang sebagai melulu berkat usaha dan pekerjaan anda. Jangan-jangan terdapat faktor x yang anda tidak tahu.

Jangan pernah sekali-kali membuat keyakinan di dalam hati, bahwa amal ibadah bisa memasukkan ke dalam surga, menyelamatkan dari api neraka, serta menjadi wushul (sampai) kepada Allah.

Hal itu tidak bisa. Apakah anda tidak mengetahui kisah Qarun yang awalnya ahli ibadah? Qarun merupakan ulama Bani Israil, tetapi saat menghadapi ajal, ia meninggal dalam keadaan nonmuslim. Atau kisahnya Sayyidah Asiyah binti Muzahim, walaupun beliau menjadi istri Fir’aun, beliau adalah kekasih Allah.

Akhirnya, baik iman ataupun kufur, masuk surga atau masuk neraka, itu semua adalah berkat anugerah dan karunia dari Allah. Ambillah ibarat dari kisah putra Nabi Nuh dan kisah istri Nabi Luth, yang keduanya wafat dalam keadaan kafir.

Jadi, orang tua tidak bisa menjamin anaknya. Suami tidak bisa menolong istrinya dari siksa Allah. Walaupun keduanya adalah seorang Nabi. Bahkan wajib baginya berpegang teguh kepada Allah bukan kepada yang lainnya.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...