Tradisi Orang Mesir Menyambut Rukyatul Hilal Ramadhan
Di Mesir, malam penampakan bulan disebut dengan malam Roaya
Salah satu tradisi penting menyambut bulan Ramadhan di berbagai negara adalah rukyatul hilal alias menyaksikan penampakan bulan muda yang menandai awal bulan dalam kalender Islam atau hijriah.
Di Mesir, malam penampakan bulan disebut dengan malam Roaya, kemungkinan berasal dari kata ru’yat, menandai malam terakhir bulan Sya’ban dan awal Ramadhan, di mana umat muslim melakukan puasa besok harinya.
Mesir merupakan salah satu negara yang punya tradisi merayakan penampakan bulan di hari pertama Ramadhan.
Dikutip dari dailynewssegypt.com, tradisi ini sudah ada sejak kekhalifahan Fathimiyyah. Konon, awalnya seorang wazir militer Fathimiyyah di bawah kekhalifahan al-Muntasir bernama Badr al-Jamali membangun masjid di kaki Gunung Mokattam, sebelah tenggara Kairo. Masjid selesai dibangun sekitar tahun 1085 Masehi.
Menara masjid Jamie al-Juyushi atau masjid tentara itu, sekaligus dijadikannya semacam observatorium untuk melihat bulan sabit.
Perayaan bulan pertama Ramadhan dilakukan dengan cara khalifah dan para menterinya berkeliling kota menunggang kuda melewati jalan-jalan yang penuh dengan dekorasi, pertokoan, dari mulai Gamaliya ke Bab al-Futuh (Conquest Gate), kemudian ke Bab el-Nasr (Gerbang Kemenangan) lalu ke Gamaliya lagi.
Gerbang-gerbang itu merupakan bagian dari benteng yang dulu dibangun oleh Wazir Badr al-Jamali.
Bab al-Futuh, Kairo:

Selama berkeliling, rombongan membagikan berbagai macam hadiah dan sedekah untuk keluarga miskin. Setelah itu, Khalifah menulis surat kepada para gubernur untuk mengumumkan datangnya bulan suci.