Tradisi Meriam sebagai Penanda Buka Puasa di Mesir
Mesir adalah negara Muslim dengan budayanya yang sangat kuat
Mesir adalah negara Muslim dengan budayanya yang sangat kuat. Di bulan Ramadhan ini, berbagai tradisipun kembali dihidupkan. Salah satu yang berlaku hingga dulu adalah penembakan meriam sebagai penanda buka puasa.
Aneh juga memang. Meriam yang dianggap sebagai senjata mematikan saat terjadinya perang, justru dijadikan sebagai penanda berbuka puasa.
Baca juga: Mengenal Tradisi Ngabuburit di Bulan Ramadhan
Meriam ini pun dikenal dengan sebutan ‘Midfar Al Iftar’ atau ‘Meriam Iftar’ (Meriam Berbuka Puasa). Tradisi yang turun temurun ini, ternyata bukan saja untuk penanda buka puasa, tapi juga waktu imsak atau dimulainya puasa.
Konon, asal usul ‘Meriam Ramadan’ bermula pada 865 Hijriyah, saat pemerintahan penguasa Ottoman Khooshghadam. Bermula saat Ottoman yang berkuasa di Mesir kala itu tengah bermain dengan meriam barunya di area istana. Tanpa sengaja, meriam itu meletus dan suaranya menggema ke seluruh tanah Mesir. Masyarakat spontan menganggapnya sebagai tanda berbuka puasa.
Esok harinya, saat dentuman itu tak terdengar lagi, sejumlah tetua bertandang ke istana Ottoman agar suara dentuman itu diperdengarkan lagi sebagai tradisi untuk menandai buka puasa.
Dalam kunjungan itu, mereka disambut istri Ottoman, Hajja Fatma, yang mengatakan bahwa Ottoman setuju. Meriam itu pun diberi nama ‘Hajja Fatma’ sebagai penghormatan kepada wanita yang telah mensahkan tradisi kuno tersebut.
Baca juga: Kolak, Menu Favorit Berbuka Puasa
Tradisi tersebut kemudian diperkenalkan di Dubai, pada masa pemerintahan Shaikh Saeed Al Maktoum (1912-1958). Lalu, menyebar ke negara Teluk lainnya termasuk Kuwait di era Syaikh Mubarak Al-Sabah, 1907. Di masa kini, sejumlah negara masih mengabadikan tradisi itu setiap Ramadan.
Kapten Mohammed bin Mussabah mengatakan, saat pemerintah Dubai menggunakan empat meriam bekas senjata Perang Dunia II. Keempat meriam ditempatkan di Musalla Deira, Musalla Karama, Al Ras, dan di luar gerbang taman Al Safa. Di Dubai, tugas menembakkan meriam memang menjadi tanggung polisi.