Tiga Trik Cerdas Bernegosiasi

Nabi Ibrahim as., bernegosiasi dengan pemimpin zalim raja Babilonia, Namrud

Dalam berbagai hal negosiasi diperlukan. Tidak saja dalam dunia bisnis atau perdagangan, dalam dunia politik, ekonomi, bahkan di dalam kehidupan sosial bermasyarakat, kepiawaian bernegosiasi itu dibutuhkan.

Bayangkan, ketika Anda memimpin suatu kelompok masyarakat lalu menghadapi perselisihan yang harus diselesaikan di antara dua pihak. Dapatkah Anda menyelesaikan perselisihan tanpa bernegosiasi?

Nabi Ibrahim as., bernegosiasi dengan pemimpin zalim raja Babilonia, Namrud, sebagaimana dikisahkan dalam Alquran surah al-Baqarah ayat 258.

“…Ketika Ibrahim mengatakan, ‘Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan,’ orang itu (Namrud) berkata, ‘Saya dapat menghidupkan dan mematikan’. Ibrahim berkata, ‘Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,’ lalu terdiamlah orang kafir itu, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”

Begitulah negosiasi, argumentasi tingkat tinggi Nabi Ibrahim as. akhirnya mampu membungkam mulut penguasa tiran pada masa itu.

Bernegosiasi memang selalu tampak sulit, lebih-lebih saat Anda merasa berada pada posisi di bawah atau sebagai pihak yang membutuhkan.

Sebagai contoh, pencari kerja saat pandemi Covid-19 ini. Ia mencari pekerjaan ketika begitu banyak orang menganggur dan butuh pekerjaan. Atau, seorang pebisnis yang mencoba menawar sebuah barang langka yang dibutuhkannya. Tentu keduanya berposisi lemah dalam proses negosiasi.

Nah, para ahli ternyata melakukan sejumlah penelitian terkait proses-proses negosiasi yang sukses. Mereka kemudian memberikan setidaknya tiga trik atau tips bernegosiasi secara cerdas, terutama agar kita mendapat penawaran lebih baik meski di posisi yang lemah.

Dikutip dari Inc.com, berikut ini cara-caranya:

Baca Lainnya
Komentar
Loading...