Tiga Tingkatan Menghidupkan Lailatul Qadar
Kemungkinan malam lailatul qadar jatuh pada malam ke-23
Ramadlan merupakan bulan penuh rahmat dan ampunan. Bulan dimana Al-Qur’an diturunkan atau biasa disebut Nuzulul Qur’an. Bulan dimana umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh.
Pada bulan Ramadhan, biasanya umat Islam berbondong-bondong memperbanyak ibadah dan meningkatkan ketakwaan dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an, melakukan shalat tarawih, shalat malam atau qiyamullail, memperbanyak sedekah dan melakukan kebaikan-kebaikan yang lainnya.
Pada bulan Ramadlan, terdapat satu malam yang penuh keistimewaan dan kemuliaan, malam yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Malam yang memiliki kemuliaan lebih baik dari seribu bulan atau biasa disebut dengan malam lailatul qadar.
Pada malam ini, dikatakan bahwa barangsiapa yang melakukan kebaikan maka pahalanya setara dengan seribu bulan. Meskipun kapan jatuhnya malam lailatul qadar tidak diketahui secara pasti alias dirahasiakan oleh Allah. Namun umat Islam meyakini bahwa malam lailatul qadar jatuh antara malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan.
Para Ulama’ pun sudah banyak yang memprediksi jatuhnya malam lailatul qadar, seperti Imam Syadzili, jika awal Ramadlan jatuh pada hari Sabtu, maka kemungkinan malam lailatul qadar jatuh pada malam ke-23.