Tiga Tahap Perkembangan Emosional
Modal lulus kuliah dengan segudang prestasi akademik belaka ternyata masih belum cukup
Setiap orang tua pasti bangga menyaksikan anaknya berhasil menyelesaikan kuliah. Diwisuda sebagai sarjana. Apalagi bila prestasi akademik sang anak termasuk gemilang.
Apakah sudah selesai tugas orang tua? Rupanya belum. Masih banyak tahap yang harus dilalui sang anak untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam mengarungi kehidupannya. Modal lulus kuliah dengan segudang prestasi akademik belaka ternyata masih belum cukup.
Sebut saja John dan Mary namanya, kedua suami istri ini berprofesi sebagai dokter yang sangat sukses. Suatu hari, mereka duduk di antara orang tua lain, menyaksikan putra mereka Josh lulus dari Universitas Stanford. Sangat membanggakan.
Josh lulus kuliah dengan predikat sempurna. Penuh dengan pujian. Beberapa bulan sebelum diwisuda, Josh bahkan telah menerima tawaran pekerjaan yang luar biasa dari sebuah perusahaan besar di bidang teknologi.
Mendengar Josh menyampaikan pidato perpisahan, kedua orang tua itu menangis haru karena gembira. Mereka berpikir kerja keras selama bertahun-tahun sebagai orang tua telah membuahkan hasil.
Josh telah tumbuh menjadi pria muda yang baik dengan pendidikan yang sangat baik. Posisi ini seolah memastikan bahwa kesuksesan telah menanti sang anak di depan mata.
Sayangnya, harapan kedua orang tua itu tidak berjalan sesuai yang dibayangkan.
Setelah beberapa tahun bekerja, Josh sang anak, mengalami berbagai masalah.
Pertama, dia putus dengan pacarnya dan membuatnya depresi selama setahun.
Masalah lainnya, ia tidak dapat menerima kenyataan bahwa dirinya tidak mendapatkan promosi dalam pekerjaannya. Ia akhirnya pindah kerja. Bukan berarti masalah selesai, sebab ia selalu mengalami masalah yang berulang, lalu pindah kerja lagi.
Hingga usianya ke-33 tahun, di tempat kerja yang keempatnya, Josh masih saja menjomblo, dan kerap merasa kesepian.