Tak Seharusnya Covid-19 Halangi Ibadah Ramadhan, Ini Alasannya
Semua ibadah di bulan Ramadhan tetap bisa dilakukan tanpa mengurangi makna dan pahalanya
Tidak seharusnya pandemi Corona alias Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia mengubah kebiasaan beribadah umat muslim di bulan Ramadhan.
Semua ibadah di bulan Ramadhan tetap bisa dilakukan tanpa mengurangi makna dan pahalanya. Hanya tradisi atau kebiasaan-kebiasaan lokal saja yang barangkali untuk sementara tidak dilaksanakan.
Misalnya, menyambut Ramadhan dengan pawai obor keliling kampung, berziarah kubur, saling berkunjung sesama saudara, hingga tradisi membangunkan sahur oleh sekempok orang. Ini tidak dilakukan karena menimbulkan kerumunan. Hal yang dihindari pada masa pandemi ini.
Lalu, bagaimana dengan ibadah-ibadah Ramadhan?
Puasa
Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta perbuatan yang membatalkannya dari mulai sebelum fajar sampai magrib. Tidak ada syarat atau kewajiban bagi orang berpuasa harus berada di masjid.
Sahur yang juga merupakan ibadah sunah puasa bisa dilakukan di rumah. Termasuk juga ketika berbuka, tidak ada kewajiban bagi orang berpuasa untuk berbuka bersama di masjid.
Apa yang dilakukan umat muslim pada bulan Ramadhan sebelum pandemi Covid-19 dengan berbuka bersama di masjid adalah tradisi baik dalam rangka memberi makan bagi orang berpuasa, terutama yang membutuhkan. Kebaikan ini tentu masih bisa dilaksanakan tanpa harus mengumpulkan orang di satu tempat.
Salat Fardhu
Salat fardhu yang lima waktu masih dapat dilakukan tanpa harus pergi ke masjid, dan ini sah secara syariat serta tidak mengurangi nilai ibadah, apalagi jika di rumah bisa dilakukan secara berjamaah dengan keluarga.