Tak Cukup Membaca, Lebih Penting Lagi Belajar
Tidaklah disebut ilmu bila tidak mengandung kebenaran dan kemanfaatan
JAKARTA – Buta huruf zaman sekarang bukan sekadar tak mampu membaca (reading), tetapi tak mampu mempelajari (learning). Banyak orang membaca tetapi tak belajar apapun dari apa yang dibacanya. Akibatnya, di zaman tekno infokom yang hebat ini, informasi bertebaran di mana-mana tetapi banyak orang tetap tidak bertambah ilmunya.
Ilmu, selain melekat di dalamnya nilai kebenaran, juga melekat nilai kebaikan atau kemanfaatan. Tidaklah disebut ilmu bila tidak mengandung kebenaran dan kemanfaatan. Netizen tak cukup sekadar membaca, mengomentari, atau mem-forward setiap informasi yang diperolehnya. Apalagi dengan memberikan komentar-komentar yang negatif, emosional, penuh ujaran kebencian (hate speech), fitnah dan permusuhan.
Kasus penghinaan yang dilakukan oleh beberapa ustadz terhadap Habib Luthfi dan Kiai Makruf Amin yang terungkap di beberapa medsos akhir-akhir ini mencerminkan ketidak arifan para ustadz tersebut dalam berinternet. They are reading, but not learning, mereka membaca, tetapi tidak mempelajari.
Tak ada kemanfaatan sedikitpun bila kita mengikuti gaya mereka. Kita mengecam perbuatan mereka, dan kita pun tidak akan mau meniru cara-cara mereka dalam berinternet.
Sesembahan (tuhan-tuhan) palsu di zaman kini semakin bertambah rupa dan ragamnya. Banyak tokoh, paham, dan kepentingan yang sudah dipertuhankan sedemikian rupa sehingga melebihi kedudukan Allah bagi dirinya. Tetapi juga, terkadang, saking bersemangatnya kita dalam menyalahkan mereka, kita pun tanpa sadar meniru mereka dalam melontarkan kalimat-kalimat buruk saat berinternet.
Mari kita renungkan pesan Allah SWT: “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS. al-An’am : 108).
Tetaplah mengutamakan ilmu, yang benar dan bermanfaat. Tetaplah belajar, bukan sekadar membaca.
Narasi oleh: KH. Wahfiudin Sakam