Sabun Cuci dari Kulit Jengkol

Inovasi ini berkat riset sekelompok mahasiswa IPB University

Tidak semua orang menyukai makanan dengan aroma khas ini. Tapi sekalinya suka, biasanya dia “fanatik”, harga mahal pun kadang tidak menjadi soal. Iya, jengkol, siapa yang tak kenal dengan tanaman khas ini.

Tapi tahukah Anda, ternyata kulit jengkol bisa menjadi bahan sabun pencuci alat-alat rumah tangga?

Inovasi ini berkat riset sekelompok mahasiswa IPB University. Mereka berhasil menciptakan sabun cair yang diberi nama JenQ.

Para mahasiswa itu ialah Rafi Kansa Aganindra, Fajar Kurnia Laily, dan Ilham Fadillah Al Kaustar.

Menurut Rafi, kandungan asam amino sistein dan sulfur pada jengkol berperan menimbulkan bau menyengat. Sementara kulit jengkol (Pithecellobium jiringa) tergolongan limbah organik yang banyak berserakan di pasar tradisional. Baca juga >>

“Kulit jengkol tidak memberikan nilai ekonomis sama sekali bahkan dapat merusak lingkungan karena dapat menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir. Oleh karena itu, kami membuat JenQ, sabun pencuci piring dari ekstrak kulit jengkol,” ujarnya sebagaimana dikutip dari ipb.ac.id.

Selain sebagai anti bakteri keunggulan JenQ juga ramah lingkungan, nyaman di tangan dan tidak panas serta harganya lebih murah dari produk sejenis.

Oleh anak-anak ITB ini, JenQ yang berbahan baku ekstrak kulit jengkol, texapon, daun jeruk nipis, garam dan air itu dikemas dalam kemasan botol pump dengan isi 500 ml.

JenQ juga tersedia dalam dua varian, jeruk dan vanila dan dijual secara online oleh mereka dengan harga 15 ribu rupiah per botol.

Cara menggunakan sabun ini juga sangat mudah seperti pencuci piring umumnya. Cukup melarutkannya dalam satu gelas air bersih lalu spons dimasukkan ke dalam larutan, diremas hingga berbusa dan siap digunakan.

Bagaimana dengan aromanya. Nah, ini dia keunikannya meski berbahan baku kulit jengkol JenQ sama sekali tidak menimbulkan aroma jengkol. Luar biasa, bukan?

#jengkol #sabun #ipb

Baca Lainnya
Komentar
Loading...