Raih Costumer Insight dengan Metode Ethnography
Dalam berbisnis, costumer insight (suara pelanggan) adalah raja
Dalam berbisnis, costumer insight (suara pelanggan) adalah raja. Jika bisnis Anda ingin sukses, dengarkan suara mereka. Meninggalkan mereka, berarti menjauhkan Anda dari kesuksesan.
Sebuah survei mengatakan bahwa mendengarkan dan menerapkan insight dari pelanggan bisa meningkatkan pendapatan tahunan hingga 10 kali lipat. Mengapa? Sebab, dengan insight dari pelanggan, Anda bisa melibatkan pelanggan untuk pengembangan bisnis Anda.
Tak hanya itu, Anda juga bisa mengevaluasi dan menciptakan konsep serta ide baru untuk produk. Jadi, Anda dapat menyesuaikan produk, layanan, dan fitur yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan Anda.
Perusahaan-perusahaan besar kebanyakan menggunakan cara-cara seperti ini. Misalnya, DBS Bank. Perusahaan bank internasional ini bahkan memiliki dewan pengalaman pelanggan (Customer Experience Council) untuk menghimpun suara pelanggan. Berkat ini, DBS Bank menempati peringkat teratas untuk bank dengan kepuasan pelanggan.
Bahkan, Unilever harus mengganti nama posisi Market Research Manager-nya menjadi Consumer Insight Manager. Hal tersebut dilakukan untuk mempertegas bahwa insight tentang konsumen merupakan hal yang terpenting dari berbagai aspek riset pasar yang harus dikuasai oleh perusahaan.
Lalu Coca-Cola Jepang. Perusahaan ini dikenal memiliki media digital dan sosial yang inovatif untuk terhubung dengan pelanggan.
Lalu, bagaimanakah tips agar mendapatkan insight dari pelanggan?
Salah satunya adalah dengan Metode Ethnography. Ethnography merupakan sebuah studi untuk mencari insight dari responden secara mendalam sampai akarnya, dan mencari tahu kenapa mereka melakukannya, serta apa yang mereka lakukan. Tetapi tidak hanya berdasarkan perkataan dari responden, melainkan adanya observasi secara langsung untuk melihat aktivitas dari responden.