Dua puluh tahun yang lalu, Warren Buffett pernah berbagi tentang suatu pelajaran penting belum banyak diketahui orang waktu itu. Menurut Buffet, kepemimpinan seseorang bisa menemui masalah tanpa adanya satu faktor ini.
Mengutip Inc.com, waktu itu tepatnya tahun 2005, Warren Buffett dan Bill Gates mengadakan acara Q & A alias Tanya-Jawab di Universitas Nebraska-Lincoln.
Seorang mahasiswa bertanya kepada Buffett, bagaimana cara dia tahu bahwa tim manajemennya telah membuat keputusan yang tepat dan sejalan dengan keputusannya?
Menjawab pertanyaan itu, Buffett menawarkan saran bahwa caranya melalui “ujian” yang mungkin banyak manajer sekarang akan gagal menghadapinya. Ujian itu disebutnya sebagai ‘tes surat kabar’.
“Saya meminta manajer untuk menilai setiap tindakan yang mereka ambil, tidak hanya berdasarkan standar hukum–meskipun tentu saja itu harus dilakukan–tetapi juga dengan apa yang saya sebut ‘tes surat kabar’,” jelas Buffett.
Prinsipnya, jika sebuah artikel yang ditulis seorang reporter, yang cerdas tapi sangat tidak ramah, muncul di koran lokal tentang keputusan atau tindakan yang Anda buat, kemudian keluarga, teman, dan tetangga Anda membacanya, bagaimana perasaan Anda tentang hal itu?
“(Tes) ini sangat sederhana,” kata Buffett.
“Jika (keputusan atau tindakan Anda) lulus ujian itu, lanjutkan,” tandasnya.
Menurut Buffet, tes surat kabar, jika Anda lulus, dapat membawa Anda lebih jauh, karena dalam sebuah bisnis jika reputasi Anda gagal, permainan berakhir.
“Kami memiliki semua uang yang kami butuhkan. Kami (tentu) ingin memiliki (uang) lebih banyak,” kata miliarder itu.
“Kami bisa kehilangan uang. Tapi kami tidak bisa kehilangan reputasi,” lanjutnya.
Reputasi bagi Buffett bukan sekadar ucapan, ini adalah pelajaran hidup yang dia jalani sebagai pemimpin dan CEO Berkshire Hathaway.
“Perlu waktu 20 tahun untuk membangun reputasi, dan hanya lima menit untuk menghancurkannya,” katanya lagi.
Pernyataan Buffett adalah untuk memastikan bahwa seharusnya Anda setia pada nilai-nilai yang Anda miliki, bahkan ketika menghadapi situasi yang menantang dan penuh tekanan sekalipun.
Buffett memimpin dengan memberi teladan. Dia membangun reputasinya sendiri selama bertahun-tahun dengan upaya yang sangat rajin sejak ia berusia remaja. Dia sangat memahami nilai kerja keras.
Dia juga memahami, bahwa kepemimpinan dan keputusan bisnis yang cerdas selalu didasarkan pada landasan integritas. Karena tanpa integritas, hampir tidak mungkin seseorang memperoleh reputasi yang baik.