Pertanian Kota, Mungkinkah Diwujudkan?

Menjadi petani di kota apalagi di kota besar mungkin sulit untuk dibayangkan. Pertanian pada umumnya membutuhkan lahan yang luas, iklim yang cocok, perairan yang cukup dan prasyarat lainnya.

Tapi, tahukah bahwa pertanian perkotaan saat ini telah menjadi tren dunia, dan dianggap mendukung konsep kota dunia di masa depan.

Dikutip dari sariagri.id, di Amerika, Brooklyn Grange di New York telah menjalankan pertanian di atas atap gedung bertingkat yang menghasilkan sekitar 25.000 kilogram sayuran organik setiap tahunnya.

Lalu di Jerman, Prinzessinnen Garten mengubah tanah kosong di sepanjang tembok Berlin menjadi ruang bagi komunitas pertanian.

Bahkan Bank Dunia dan organisasi pangan dunia FAO telah melihat tren tersebut sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah urbanisasi di negara-negara berkembang.

Ada sebuah penelitian yang pernah memperkirakan bahwa lahan pertanian perkotaan di seluruh dunia jika ditotal luasnya bisa mencapai seukuran wilayah Uni Eropa.

Apa yang dimaksud dengan pertanian kota?

Pertanian kota adalah istilah bagi praktik pertanian seperti menanam, mengolah, hingga mendistribusikan bahan makanan di sekitar wilayah perkotaan.

Pertanian model ini sebetulnya bukan hal baru, ini sudah pernah dilakukan masyarakat Mesir kuno dan pernah diterapkan Amerika Serikat selama Perang Dunia I dan II untuk menjaga persediaan makanan.

Pertanian kota memiliki manfaat besar bagi populasi penduduk kota, tidak saja soal ketersediaan bahan pangan, tapi juga tentang konservasi ruang terbuka yang merupakan salah satu elemen dalam konsep kota masa depan.

Karena manfaatnya itu, kota Paris di Prancis berniat mengubah sepertiga dari ruang terbukanya untuk menjadi lahan pertanian perkotaan.

Kenapa pertanian kota sangat bermanfaat?

Sistem pertanian perkotaan sukses diterapkan di banyak negara maju dan berkembang, Jepang salah satunya.

Di Jepang, lahan pertanian telah banyak dikembangkan di dalam kota. Bahkan sepertiga produk pertanian negara itu berasal dari pertanian kota.

Departemen Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang menyebut ada 5 alasan utama kenapa pertanian kota sangat bermanfaat:

1. Pertanian kota merupakan sumber produk bahan makanan yang segar dan aman karena biasanya ditanam secara organik dengan bahan kimia rendah. Ini semakin diminati oleh konsumen perkotaan. Hasil pertanian dapat diproduksi dan dikonsumsi secara lokal berdasarkan hubungan kepercayaan antara petani dan masyarakat setempat.

2. Pertanian kota memberi peluang keterlibatan warga kota dalam kegiatan pertanian, sebagai produsen maupun konsumen.

3. Pertanian kota menyediakan ruang terbuka untuk manajemen bencana, seperti mencegah penyebaran api jika terjadi kebakaran, ruang evakuasi untuk gempa bumi dan ruang terbuka jika terjadi bencana lain.

4. Pertanian kota yang menghasilkan ruang hijau dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi sehingga meningkatkan kesehatan spiritual dan kesejahteraan warga kota.

5. Pertanian kota dapat memberi pendidikan dan penyadaran bagi warga kota tentang pertanian dan masalah pangan.

Di kota-kota besar di Indonesia termasuk di ibukota Jakarta pertanian kota mulai digalakkan, meskipun terbatas pada gerakan individu.

Pandemi Covid-19 yang memaksa orang banyak berdiam diri di rumah, serta kekhawatiran akan mahalnya harga bahan pangan, membuat pertanian kota menjadi tren di tengah warga.

Mereka ada yang menanam sayuran dengan sistem hidroponik, beternak lele dalam ember besar yang di atasnya ditanami kangkung, hingga membuka lahan pertanian dan peternakan ikan di pekarangan rumah.

Sebetulnya, jika didukung oleh sebuah gerakan masif dan tentu juga dukungan pemerintah kota, pertanian kota sebetulnya bukanlah hal yang mustahil diwujudkan.

Di samping dapat mengurangi beban perekonomian di tengah situasi krisis akibat pandemi, yang terpenting lagi adalah menyadarkan warga soal pentingnya kemandirian pangan dan tidak dininabobokan dengan bahan pangan impor.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...