Perbedaan Potensi Adalah Anugerah

Allah telah menetapkan manusia sebagai makhluk yang berketergantungan

Allah telah menetapkan manusia sebagai makhluk yang berketergantungan. Ini diisyaratkan dari proses penciptaannya. “Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq”.

Alaq berasal dari kata ‘aliqa yang berarti menyangkut, melekat, bergantung pada dan berpegang pada. Itu sebabnya manusia disebut sebagai makhluk sosial.

Makhluk yang tak bisa hidup sendiri, melainkan memerlukan bantuan, perhatian, kasih sayang dan sokongan orang lain. Makhluk yang satu sama lain saling membutuhkan.

Sehingga sejak awal kita perlu menyadari bahwa manusia perlu mewujudkan keharmonisan di tengah-tengah mereka. Saling hormat-menghormati, saling menghargai, saling toleransi dan saling menjaga satu sama lain tanpa pandang bulu. Karena Allah Swt telah memuliakan seluruh anak cucu Adam. Inilah persaudaraan sekemanusiaan.

“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”

Keharmonisan dan Kebersamaan

Tak pelak, Islam hadir untuk menuntun manusia mencapai hidup harmonis, saling menjaga kehormatan, kedamaian dan keselamatan.

Di kalangan umat Islam, itu sebabnya seorang muslim kata Nabi, ialah yang muslim lainnya itu selamat dari lisan dan tangannya.

Dalam hadis lain disebutkan bahwa seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Janganlah menzaliminya dan mengacuhkannya. Siapa yang membantu menutupi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan membantu menutupi kebutuhannya. Siapa yang membebaskan seorang muslim dari kesulitan, niscaya Allah akan membebaskannya dari kesulitan-kesulitan pada hari kiamat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim niscaya Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat. (HR. Al Bukhari).

Selain itu, Islam juga menekankan adanya kebersamaan bagi pemeluknya, oleh sebabnya disebut sebagai umatan wasathan.

وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا

Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.

Sekian banyak ayat dan hadis yang menekankan kebersamaan. Baik itu dalam ibadah yang sifatnya ritual maupun sosial.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...