Pentingnya Kamu Punya Wirid Harian

Wirid mampu menerangi qalbumu dan mengontrol hawa nafsu (kebinatangan) dalam diri

Al Imam Habib Abdullah bin ‘Alawi bin Muhammad Al Haddad dalam kitab Risalatul Mu’awanah menjelaskan pentingnya wirid buat kamu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Sahibur ratib Al Haddad ini mengatakan bahwa wirid mampu menerangi qalbumu dan mengontrol hawa nafsu (kebinatangan) dalam diri. Namun pengaruh ini, tidak akan optimal apabila wirid tidak diamalkan secara rutin dan konsisten.

Habib Abdullah memberikan saran bagi siapa saja yang belum terbiasa atau kesulitan untuk mengamalkan wirid. Menurutnya wirid mesti dikerjakan dalam waktu yang memang benar-benar kamu alokasikan khusus. Ini untuk melatih kebiasaan kamu menerapkan schedule agar disiplin.

Apabila terlewatkan, sebaiknya kamu ganti di lain waktu untuk menjaga konsistensi. Sehingga nantinya setelah terbiasa, diharapkan agenda kebaikan dan ketaatan lainnya bisa hadir mewarnai siang dan malammu.

Saking pentingnya wirid ini untuk menjaga kondisi ruhanimu, Syekh Abdurrahman As Saqaf guru dari Habib Abdullah mengatakan: Man tarakal wirda fahuwa qirdun, “Siapa yang meninggalkan wirid maka dia adalah kera (sebagai kiasan).” Jadi penting bagi kamu untuk memiliki wiridan tertentu yang disesuaikan dengan kondisimu.

Untuk mengamalkan suatu wirid, tidak mesti langsung panjang. Lebih baik pilih yang sedikit terlebih dahulu untuk permulaan tetapi kamu jalankan secara konsisten. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Saw, “Aktivitas yang Allah sukai adalah yang konsisten meskipun sedikit”.

Selain itu beliau juga bersabda, “ambillah amalan yang mampu kamu kerjakan, karena Allah tidak pernah bosan, sampai kamu sendiri yang bosan”. Jadi kamu jangan langsung berhasrat untuk menambah wirid kamu sebelum benar-benar konsisten.

Habib Abdullah juga mengingatkan, bahwa termasuk bagian dari tipu daya setan adalah ketika kamu ingin memperbanyak bahkan cenderung berlebihan saat baru memulai suatu ketaatan seperti wiridan. Lazimnya, yang ada dalam wiridan itu sendiri ialah seperti shalat sunah, tilawah Al Qur’an, mengkaji suatu ilmu, berdzikir dan berpikir.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...