Penjelasan Lengkap BMKG Terkait Tsunami Anyer
Penyebab tsunami bukan karena adanya gempa bumi namun erupsi Gunung Anak Krakatau
Jakarta – Tsunami Anyer yang terjadi semalam (22/12) menurut Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho hingga pukul 07.00 WIB pagi ini (23/12) tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang, demikian dalam pernyataan tertulisnya.
Sementara itu Kepala BMKG Dwikorita Kurnawati mengatakan penyebab tsunami bukan karena adanya gempa bumi namun erupsi Gunung Anak Krakatau.
Berikut penjelasan lengkap yang disampaikan pihak BMKG dan Badan Geologi dalam jumpa pers pukul 02.00 WIB, Ahad (23/12).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati
BMKG berupaya untuk mengumpulkan seluruh informasi dan menganalisis karena ada beberapa hal yang terjadi dalam waktu hampir bersamaan. Jadi rentang waktu mulai tanggal 21-22 Desember. Jadi pada tanggal 21 Desember Badan Geologi jadi ini nanti kita akan proses konferensi bersama Badan Geologi, karena fenomena Badan Geologi dan Geofisika juga sampaikan konferensi pers bersama kami.
Kemarin yaitu pukul 13.51 WIB tanggal 21 Desember Badan Geologi mengumumkan terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau dan level meningkat pada level waspada. Kemudian juga BMKG mulai kemarin pukul 07.00 WIB memberikan peringatan dini karena kami menganalisis dan mendeteksi ada potensi gelombang tinggi di perairan Selat Sunda, diperkirakan mulai kemarin 21 sampai 25 Desember. Ini dua peristiwa berbeda tapi terjadi di waktu yang sama dan lokasi yang sama sama di perairan Selat Sunda. Pertama adalah erupsi Gunung Anak Krakatau dan kedua potensi gelombang tinggi.
Tanggal 22 Desember pukul 09.00-11.00 WIB tim BMKG ada di perairan Selat Sunda melakukan uji coba instrumen di situ terverifikasi terjadi hujan lebat dengan gelombang dan angin kencang. Oleh karena itu tim kami kembali ke darat dan akhirnya masih tanggal 22 Desember pukul 21.03 WIB Badan Geologi mengumumkan terjadi lagi erupsi Anak Gunung Krakatau. Kemudian 21.27 tide gauge Badan Informasi Geofasial yang terekam BMKG menunjukan ada tiba-tiba kenaikan muka air pantai. Ada kenaikan air. Kami analisis kami memerlukan waktu apakah kenaikan air air pasang akibat fenomena atmosfir yang ada gelombang tinggi yang ada bulan purnama.