Pembangunan, Kelestarian Lingkungan dan Keserakahan

Apakah pembangunan selalu identik dengan kerusakan lingkungan?

Apakah pembangunan selalu identik dengan kerusakan lingkungan? Bukankah tujuan pembangunan itu untuk kesejahteraan dan kebahagiaan? Kenapa pembangunan dan kelestarian alam seolah-olah menjadi dua hal yang bertentangan?

Keduanya bisa berjalan beriringan, bukan? Kecuali karena keserakahan.

David Attenborough, naturalis dan sejarawan yang terkenal karena film-film dokumenternya tentang alam liar, meramalkan bahwa hutan tropis Amazon dan Kalimantan bakal hilang pada 2030. Bayangkan, tanpa hutan tropis yang menyerap karbon, efek rumah kaca akan makin menyengat.

Sementara pada tahun 2040, es di kutub akan meleleh habis yang bakal meruntuhkan daratan kutub yang terkelupas sambil melepaskan gas metana ke atmosfer, dan secara dramatis mempercepat pemanasan global.

Terumbu karang diperkirakan akan punah pada tahun 2050 akibat laut yang memanas. Tanpa terumbu karang sebagian besar spesies ikan juga akan punah.

Dan yang lebih bahaya lagi, pada tahun 2100 dia memprediksikan suhu bumi akan 4 derajat Celcius lebih panas. Artinya, membuat sebagian besar muka bumi tak bisa di huni oleh manusia.

Kenapa demikian? Karena selama kurang dari satu abad manusia telah mengubah bentang alam bumi dan menghancurkan keragaman hayatinya dengan sangat dramatis. Itulah dampak ke depan yang harus dibayar mahal.

Apakah masih ada kesempatan untuk memperbaikinya? “Masih ada kesempatan,” kata Attenborough.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...