Paman Sam Incar Startup Indonesia, Kenapa?
Bukalapak dan Tokopedia mendapat gelontoran dana dari Silicon Valley
Bulan November lalu dua unicorn Indonesia, Bukalapak dan Tokopedia mendapat gelontoran dana dari Silicon Valley.
Bukalapak dikabarkan mendapat dukungan Microsoft untuk mengadopsi Microsoft Azure sebagai layanan cloud mereka. Tidak dibuka berapa nilainya, tapi menurut Bloomberg, nilai mencapai 100 juta dollar AS atau setara Rp 1,4 triliun.
Microsoft juga dikabarkan bakal memberikan pelatihan untuk para pegawai Bukalapak dan merchant.
Sementara itu, Tokopedia mengumumkan Google dan Temasek sebagai pemegang saham baru mereka. Tidak diungkap berapa gelontoran dana yang diberikan.
Tapi menurut laporan Nikkei Asia Review, Google saat ini memegang 1,6% saham di Tokopedia, sementara Anderson Investments yang berafiliasi dengan Temasek, punya 3,3%.
Beberapa bulan sebelumnya, startup lain, decacorn Gojek mendapat suntikan dari Facebook dan PayPal. Sama dengan yang lain, berapa besarannya juga tidak diungkap. Tapi ada laporan Gojek mendapat total investasi hingga 3 miliar USD (setara Rp 42 triliun). Diduga, investasi digunakan untuk pengembangan layanan pembayaran digital.
Kenapa Startup Indonesia Menjadi Incaran
Untuk diketahui, Indonesia adalah negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Setidaknya menurut laporan terbaru Google, Temasek dan Bain & Company.
Tahun ini, ekonomi digital Indonesia diprediksi bakal mencapai 44 miliar USD atau setara 624 triliun dari total PDB. Tentu, hal ini adalah kue yang sangat menarik bagi para investor Paman Sam.
Sebut saja Facebook, kawasan Asia Pasifik adalah wilayah dengan basis pengguna aktif bulanan terbesar dengan penetrasi 42% di kuartal III tahun 2020. Asia Pasifik juga menyumbang 19% dari pendapatan Facebook pada periode sama.
Selain Facebook, kawasan ini menyumbang 18% dari total pendapatan Google dalam 9 bulan terakhir hingga September lalu.
Perang Dagang
Isu perang dagang Amerika dan Cina ternyata memberi keuntungan tersendiri bagi Indonesia.