Padang Akan Bangun Sentra Kuliner Rendang

Inilah makanan sejuta umat yang dijual di Warung Padang

Siapa yang tak kenal masakan rendang? Bagi masyarakat Indonesia, terlebih bagi pecinta kuliner, rasanya mustahil tak mengenal jenis makanan ini. Inilah makanan sejuta umat yang dijual di Warung Padang.

Rendang sendiri adalah masakan daging asli Indonesia yang berasal dari Minangkabau. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak suhu rendah dalam waktu lama menggunakan aneka rempah-rempah dan santan.

Baca juga: Maknyus! Kuliner Indonesia Terpopuler ke-8 di Instagram

Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga yang tinggal hanyalah potongan daging berwarna hitam pekat dan dedak. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna cokelat terang keemasan.

Rendang dapat dijumpai di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Masakan ini populer di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina dan Thailand.

Di daerah asalnya, Minangkabau, rendang disajikan di berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau, teknik memasak serta pilihan dan penggunaan bumbu rendang berbeda-berda menurut daerah.

Pada 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan yang menduduki peringkat pertama daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) versi CNN International. Pada 2018, rendang secara resmi ditetapkan sebagai salah satu dari lima hidangan nasional Indonesia.

Kini, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) akan membangun gedung sentra rendang di Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah. Kepala Disnakerin Kota Padang, Suardi, mengatakan, Gedung sentra rendang tersebut nantinya akan menampung sekitar 10 Industri Kecil Menengah (IKM) yang bergerak di bidang pembuatan kuliner rendang.

Baca juga: Tak Cukup Rasa, Bisnis Kuliner Kadang Butuh Storytelling

Gedung tersebut nantinya dibangun di atas lahan seluas 5.112 meter milik Pemko Padang. Pembangunan gedung menghabiskan biaya sekitar Rp 24,3 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian.

“Pembangunannya direncanakan akan dimulai selepas Hari Raya Idul Fitri 1442 H, di sini nanti akan menjadi pusat kuliner rendang terbesar di Kota Padang,” kata Suardi, melalui siaran pers yang diterima Jejakonline.com, Selasa (4/5).

Baca Lainnya
Komentar
Loading...