Orang Miskin Sulit Ditemukan di era Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Di negara maju sekalipun kemiskinan tetap banyak ditemukan
Kemiskinan merupakan masalah umum di setiap negara, khususnya negara-negara berkembang. Bahkan di negara maju sekalipun kemiskinan tetap banyak ditemukan.
Maju dan tidaknya suatu negara bisa diukur dari persentase jumlah orang miskinnya. Maka tak jarang suatu negara menutup-nutupi angka kemiskinan dengan memanipulasi data atau mengakali dengan teori tertentu.
Dalam sejarah Islam dikenal seorang khalifah yang mampu membebaskan negara dari kemiskinan, Ialah khalifah Bani Umayyah, Umar bin Abdul Azis.
Setelah era kejayaan Islam di masa Rasulullah Saw hingga Khulafaur Rasyidin, kekhalifahan Islam relatif mengalami kemunduran. Bahkan di era Bani Umayyah, korupsi sempat merajalela, sampai datangnya Khalifah Umar bin Abdul Azis.
Era kekhalifahan Umar bin Abdul Azis terbilang singkat, kurang dari 3 tahun. Namun ia merupakan salah satu khalifah yang paling dikenal dalam sejarah Islam. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai Khulafaur Rasyidin kelima.
Konon, saking makmurnya sulit ditemukan orang miskin pada masa pemerintahannya sehingga hasil zakat pun sulit disalurkan karena tak ada orang yang layak menerimanya (ashnaf zakat). Bahkan setelah digunakan untuk membebaskan sejumlah hamba sahaya, harta di Baitul Mal masih banyak.
Di Irak, harta di Baitul Mal tak habis-habis meski sudah digunakan untuk membayar gaji pegawai provinsi, menolong orang yang terlilit utang, hingga memberi modal pemilik lahan.