NU dan Muhammadiyah serta Elemen Bangsa Lainnya Sepakat Stop Permusuhan

Ada lima poin kesepakatan yang tercantum dalam pernyataan bersama

Jakarta – Pada jum’at, 26 Oktober 2018. Wapres RI Jusuf Kalla, menggelar pertemuan dengan pimpinan ormas-ormas Islam di kediaman dinasnya, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut para pimpinan ormas membuat pernyataan dan ditandatangani bersama.

Penandatangannya disaksikan oleh Wapres Jusuf Kalla; Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin; Kapolri Tito Karnavian; dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto sebagaimana dilansir Republika Online.

Ada lima poin kesepakatan yang tercantum dalam pernyataan bersama, berikut isinya:

Bismillahirrahmanirrahim.
Mengamati secara seksama peristiwa pembakaran bendera di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bersama ini kami para Pimpinan Ormas Islam menyampaikan pernyataan sebagai berikut:

  1. Para pemimpin ormas Islam mengingatkan bahwa bangsa Indonesia dalam mengatasi berbagai masalah bangsa selalu diselesaikan dengan musyawarah dan saling pengertian, serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan kearifan dan nilai luhur bangsa.
  2. Para pimpinan ormas Islam yang hadir, menyesalkan terjadinya pembakaran bendera di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, dan sepakat untuk menjaga suasana kedamaian serta berupaya meredam situasi agar tidak terus berkembang ke arah yang tidak diinginkan.
  3. Dalam upaya menyelesaikan dan mengakhiri masalah ini, oknum yang membakar dan membawa bendera telah menyampaikan permohonan maaf. Pimpinan GP Anshor dan Nahdlatul Ulama menyesalkan peristiwa tersebut, dan telah memberikan sanksi atas perbuatan yang melampaui prosedur yang telah ditetapkan dan berharap tidak terulang kembali.
  4. Menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bergandengan tangan, menolak segala bentuk upaya adu domba, dan pecah belah. Mengajak seluruh masyarakat untuk menahan diri agar tidak lagi memperbesar masalah. Khususnya kepada segenap Umat Islam marilah kita bersama-sama mengedepankan dakwah Islam yang bil hikmah wal mauidzatil hasanah.
  5. Apabila terdapat pelanggaran hukum di dalam peristiwa ini, diserahkan kepada Polri untuk menyelesaikan berdasarkan hukum yang berlaku.

Demikian pernyataan pimpinan ormas Islam ini disampaikan disertai doa dan harapan semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan melindungi segenap bangsa Indonesia.

Sebagaimana dibacakan oleh Jusuf Kalla.

Ketum PBNU Prof. KH. Said Aqil Siraj mengajak dan menghimbau kepada seluruh warga nahdliyin khususnya dan umat islam pada umumnya agar mendinginkan suasana, menegakkan memperkuat ukhwah islamiyah, “mari kita at ta’awun ‘alal birri wat taqwa, mari kita bergandengan tangan, gotong royong membangun hal-hal yang positif, hentikan ketegangan, hentikan konflik mari kita sayangi kita cintai keselamatan keutuhan NKRI, masalah yang terjadi di Garut sudah kita selesaikan sampai disini tidak perlu dikembangkan,” demikian ungkap beliau melalui video.

Dalam pernyataan video yang sama Prof. Haedar Nasir mengajak masyarakat untuk meningkatkan semangat ukhwah (persaudaraan), saling memaafkan, “kita melangkah ke depan untuk memajukan umat dan bangsa. InsyaAllah, Allah akan memberkahi kita,” demikian pernyataan Ketum PP Muhammadiyah semalam.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...