Musaharati, Tradisi Bangunkan Sahur di Arab Saudi
Salah satu wilayah yang sangat baik memelihara tadisi ini adalah Al Ahsa
Arab Saudi, negara yang cukup terkenal konservatismenya, ternyata juga memiliki tradisi membangunkan sahur sebagaimana di Indonesia dan juga beberapa negara Islam lainnya.
Tradisi itu bernama Musaharati. Biasanya, orang yang membangunkan sahur atau lumrah dipanggil Abu Tabila, mengenakan baju gamis dan membawa gendang atau drum untuk ditabuh.
Baca juga: Tradisi Drum dan Terompet Bangunkan Sahur di Maroko
Salah satu wilayah yang sangat baik memelihara tadisi ini adalah Al Ahsa. Saat memasuki waktu sahur, banyak orang dewasa dan anak-anak keluar dari rumah atau mengintip dari jendela demi melihat Abu Tabila melewati rumah sembari memukuli drum.
Konon, kegiatan membangunkan sahur ini merupakan salah satu tradisi tertua di Al Ahsa. Setiap kota memiliki Abu Tabila-nya sendiri-sendiri.
Abu Tabila ini mulai melakukan kegiatannya sejak awal hingga akhir Ramadhan. Sebagai imbalan, orang-orang akan memberinya uang, hadiah, permen, dan paket Idul Fitri.
Baca juga: Tradisi Meriam sebagai Penanda Buka Puasa di Mesir
Direktur Saudi Commission for Tourism and National Heritage (SCTH) di Al Ahsa, Omar Al Faridi, mengatakan bahwa Abu Tabila dikenal dengan pakaian tradisionalnya dan suaranya yang lantang.
Sementara itu, Mantan Direktur Museum Arkeologi dan Warisan Al-Ahsa, Walid Al-Hussein menganologikan ketukan drum Abu Tabila sebagai “unik dan indah,” serta suara pembangkit semangat Ramadhan yang sesungguhnya.