Mukhlish dan Mukhlash

Kebaikan yang tampak di mata banyak orang belum tentu menjadi kebaikan di mata Allah

Dalam beribadah, ikhlas merupakan kata kunci agar perbuatan baik seseorang berbalas pahala dan keberkahan dari Allah Swt.

Kebaikan yang tampak di mata banyak orang belum tentu menjadi kebaikan di mata Allah Swt, kenapa? Karena bisa jadi di dalam hati terbesit tujuan yang merusak keikhlasan.

Dalam fenomena sehari-hari, di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia ini, banyak sekali kita saksikan orang-orang baik berlomba berbagi bantuan.

Mereka berbagi, lalu mengabadikan kegiatannya dan meng-upload-nya di media sosial miliknya, lalu teman-teman atau follower-nya mengomentarinya.

Salah? Tentu saja tidak. Namun tetap harus berhati-hati, terutama terkait dengan potensi terbesitnya sifat riya’ dari dalam hati. Lebih-lebih, jika mempublikasikan kegiatan berdonasi tersebut justru menyinggung perasaan orang-orang yang menerima.

Di dalam al-Qur’an ada dua istilah untuk menggambarkan keikhlasan seorang muslim, yaitu mukhlish dan muhkhlash.

Mukhlis adalah orang yang berupaya untuk berbuat ikhlas, artinya dalam proses perbuatannya itu bisa saja setan membelokkan niatnya yang awal.

Sedangkan mukhlash adalah orang yang mendapatkan anugerah sifat ikhlas dari Allah Swt, dia ‘diikhlashkan’ oleh-Nya, karena itu setan pun sulit mengganggunya.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...