Mitos-mitos tentang Gerhana Matahari
Merupakan peristiwa ketika bulan menghalangi sinar matahari ke bumi
Matahari dan bulan adalah bagian dari benda langit yang beredar sesuai dengan hukum alam masing-masing. Peredaran keduanya merupakan ketetapan Sang Pencipta, Allah Swt.
Di antara peristiwa yang terjadi akibat dinamisnya pergerakan benda-benda langit tersebut adalah gerhana, baik matahari maupun bulan.
Gerhana matahari misalnya, merupakan peristiwa ketika bulan menghalangi sinar matahari ke bumi sehingga matahari pun menjadi tidak nampak terlihat dari bumi.
Namun pada sebagian masyarakat tertentu peristiwa gerhana matahari dipercaya memiliki kaitan dengan kejadian-kejadian dalam kehidupan masyarakat. Misalnya, dikaitkan dengan kematian atau kelahiran seseorang.
Berikut ini beragam mitos yang dipercaya masyarakat sejak dahulu kala terkait gerhana matahari:
Pertama, bagi sebagian masyarakat Indonesia, terutama Pulau Jawa, gerhana matahari dipercaya terjadi karena adanya sosok raksasa besar bernama Buto yang sedang berusaha menelan matahari.
Oleh karena itu, dalam kepercayaan penduduk, agar raksasa itu memuntahkan kembali matahari yang ditelannya, maka orang-orang diperintahkan untuk menabuh berbagai macam peralatan, seperti kentongan, bedug, bambu atau bunyi-bunyian lainnya.
Kedua, kepercayaan lain meyakini bahwa matahari dan bulan adalah sepasang kekasih, sehingga apabila mereka saling berdekatan akan saling memadu kasih, maka terjadi lah gerhana sebagai wujud percintaan mereka.