Milenial Tergeser, Gen-Z Mulai Dominasi Jumlah Penduduk Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data resmi jumlah penduduk Indonesia hasil Sensus 2020 pada 21 Januari 2021, hasilnya jumlah Generasi Z paling tinggi (27,94%) mengalahkan jumlah milenial (25,87%), lebih-lebih jumlah Generasi X (21,88%).

Merujuk BPS merujuk pada literatur dari William H Frey, BPS mengkategorikan generasi Z adalah yang lahir antara tahun 1997-2012, diperkirakan usianya sekarang antara 8-23 tahun.

Generasi milenial adalah yang lahir antara tahun 1981-1996 dengan perkiraan usia sekarang antara 24-39 tahun.

Sementara, generasi X adalah yang lahir antara tahun 1965-1980 dengan perkiraan usia antara 40-55 tahun.

Infografis. (Foto: BPS 2021)

Dari hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020) yang dilakukan hingga bulan September 2020, jumlah penduduk Indonesia tercatat sebesar 270,20 juta jiwa. Mengalami kenaikan sekitar 32,56 juta jiwa jika dibanding dengan jumlah penduduk tahun 2010, mengalami kenaikan rata-rata sebanyak 3,26 juta setiap tahunnya.

Secara rinci, penduduk perempuan mencapai jumlah 134.229.988 jiwa dan penduduk laki-laki berjumlah 137.119.901 jiwa, dengan jumlah KK 86.437.053.

Berdasarkan sebarannya, Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang paling banyak (55,94%), diikuti Sumatera (21,73%), Sulawesi (7,43%), Kalimantan (6,13%), Bali dan Nusa Tenggara (5,57%), Papua (2,02%), dan Maluku (1,17%).

Di Pulau Jawa sendiri, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak dengan 47,1 juta jiwa, diikuti Jawa Timur (41,04 juta jiwa), Jawa Tengah (37,10 juta jiwa), Sumatera Utara (15,14 juta jiwa), dan Banten 11,64 juta jiwa.

Komposisi jumlah penduduk yang didominasi generasi Z tentu saja bakal mengubah strategi dan kebijakan dalam banyak hal.

Misalnya, dalam strategi pemasaran produk atau layanan. Produsen harus secara serius mempelajari karakteristik generasi Z, sebab bagaimanapun jika bicara target pasar semua akan menyasar jumlah kelompok yang paling besar.

Perubahan strategi dan kebijakan juga seharusnya terjadi dalam bidang pendidikan, rekrutmen tenaga kerja, hingga dalam berdakwah.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, klasifikasi ini penting, mengingat setiap generasi punya karakteristik dan sifat yang berbeda-beda.

“Klasifikasi ini perlu dipelajari sehingga komunikasi antar generasi bisa lancar dan memberi dampak positif ke seluruh kehidupan bangsa,” kata dia dalam rilis media yang dilakukan secara virtual pada Kamis (21/1).

Baca Lainnya
Komentar
Loading...