Menyikapi Kematian

Kematian bagi adat dan budaya tertentu justru disikapi dengan cara unik

Meski sudah merupakan kepastian, sebagian besar orang menggambarkan kematian sebagai proses yang menakutkan sekaligus menyakitkan. Wajar, jika kematian amat dihindari oleh sebagian besar orang yang masih hidup kendati pada akhirnya akan bertemu juga.

Kenapa orang-orang, hampir di semua negara, was-was. Mereka memilih meninggalkan sumber-sumber ekonomi, mengurangi penghasilan, menghentikan perjalanan atau liburan, bahkan menunda sejumlah peribadatan, di tengah pandemi Covid-19?

Karena pada saat wabah, kematian begitu nyata dan dekat. Manusia tentu boleh berupaya memilih takdirnya untuk menghidarkan diri dari kematian akibat wabah penyakit walaupun pada akhirnya Tuhanlah yang menentukan.

Meski banyak orang takut dan khawatir akan kematian karena kerap menimbulkan kesedihan dan rasa kehilangan, tapi ternyata kematian bagi adat dan budaya tertentu justru disikapi dengan cara unik, bahkan ada yang dengan kegembiraan.

Di Ghana misalnya, kematian diyakini sebagai awal dari kehidupan, dan orang yang mati harus menjalani prosesi pelepasan jenazah yang menyenangkan.

Dengan begitu, peti mati bisa berbentuk kaleng minuman, mobil, ayam, singa, ikan, pesawat terbang, roket, sepatu dan lain sebagainya sebagai personalisasi orang yang meninggal.

Prosesi pemakaman juga menjadi ajang yang menggembirakan. Mereka meyakini semakin banyak yang hadir semakin baik bagi yang meninggal. Sebab itu prosesi pemakaman harus semenarik mungkin.

Sebelumnya, dipasang reklame warna-warni untuk mengumumkan acara pemakaman tersebut di sejumlah sudut strategis. Orang Ghana bisa menghabiskan banyak uang untuk prosesi pemakaman yang menggembirakan tersebut.

Video prosesi pemakaman di Ghana dari akun Instagram @ebonyfuneralng:

Di New Orleans, ada tradisi pemakaman dengan iringan musik jazz. Di kota ini mereka memiliki budaya musik jazz yang kuat, sehingga tidak mengherankan mereka selalu memainkan musik ini dalam berbagai kegiatan, termasuk bahkan dalam prosesi kematian.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...