Meningkatkan “Imunitas” Qalbu

Jika qalbu bersih dan sehat, sehat pula diri dan perilakunya, juga sebaliknya

Qalbu atau ada yang menyebutnya hati nurani adalah entitas paling menentukan dalam diri manusia. Jika qalbu kotor, akan kotor pula diri dan perilaku manusia. Demikian juga sebaliknya, jika qalbu bersih dan sehat, sehat pula diri dan perilakunya.

Lantaran itu, selain meningkatkan imunitas tubuh agar terhindar dari penyakit, meningkatkan “imunitas” qalbu juga penting agar diri dan perilaku manusia senantiasa terjaga dalam kewarasan.

Qalbu atau hati nurani yang dimaksud adalah dalam pengertian ruhani, bukan secara fisik. Sebagaimana digambarkan Rasulullah Saw, “Sesungguhnya orang beriman itu, kalau berdosa, akan terbentuk bercak hitam di qalbunya”. (HR Ibnu Majah).

Apakah bercak hitam itu akan terdeteksi dengan peralatan medis? Tentu saja tidak. Karena yang dimaksud adalah qalbu ruhani.

Bagaimana meningkatkan “imunitas” kalbu?

Untuk merawat qalbu agar tidak terkotori racun dan virus para ulama memberikan rambu-rambu untuk melakukan empat hal berikut:

Pertama, jangan banyak bicara tanpa makna

Rasulullah Saw menyatakan, “Siapa saja yang banyak bicaranya maka banyak kesalahannya. Siapa yang banyak kesalahannya, maka sedikit wara’-nya. Siapa saja yang sedikit wara’-nya, maka mati qalbunya. Siapa saja yang mati qalbunya, maka Allah haramkan surga untuknya.”

Sementara, bicara yang baik dan bermanfaat dianjurkan oleh Rasulullah. “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik-baik atau diam,” (HR. Malik).

Kedua, jangan banyak makan

Menurut para ulama, memakan makanan yang halal tapi berlebihan adalah hal yang tidak disukai. Lebih-lebih, memakan makanan haram.

Luqman al-Hakim berpesan kepada putranya, “Wahai anakku, jika perutmu penuh, maka pikiranmu akan tertidur, hikmah jadi tertutup, dan anggota tubuh akan lemah untuk ibadah.”

Baca Lainnya
Komentar
Loading...