Mengapa Seorang Mursyid Perlu Memahami Agama Secara Komprehensif?
Ia tidak hanya bicara persoalan aqidah dan syariah tetapi juga akhlak
Salah satu karakter ajaran Islam adalah syumuliyah atau komprehensif. Ia tidak hanya bicara persoalan aqidah dan syariah tetapi juga akhlak. Akhlak inilah yang secara dzahir menjadi tolok ukur keberagamaan seseorang.
Bagaimana attitude seseorang dengan Allah dengan Rasulullah. Bagaimana sikapnya terhadap manusia. Bagaimana perilakunya pada lingkungan hidup, alam sekitar, hewan dan tumbuhan serta pada benda-benda yang ada di sekelilingnya. Itu semua menjadi cerminan keimanan seseorang.
“Mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik kepada perempuannya,” (HR. Tirmidzi).
Sehingga, diantara syarat seorang Mursyid atau pembimbing rohani ialah berilmu dan memiliki potensi untuk memperbaiki akhlak.
Berilmu yakni memiliki ilmu menyangkut yang dibutuhkan murid atau salik, baik itu aqidah, syariah dan akhlak. Mursyid adalah seorang yang arif mengenai kesempurnaan hati, adabnya, aneka penyakitnya serta menguasai cara menjaga kesucian dan kemurniannya.
Seorang mursyid yang hakiki memahami agama secara komprehensif. Ia tidak mengajarkan dan meneladankan yang mengesankan ajaran Islam yang hanya dominan pada satu sisi tertentu. Misalnya tenggelam pada aspek spiritual dan mengabaikan aspek sosial, hanya sibuk berdzikir dan membaca wirid siang dan malam tetapi menutup mata pada realitas sosial.