Mengapa Masjid Yang Hakiki Menurut Syekh Abdul Qadir Adalah Qalbu?
Salah satu keutamaan umat Nabi Muhammad Saw ialah dijadikannya seluruh bumi ini masjid
Salah satu keutamaan umat Nabi Muhammad Saw ialah dijadikannya seluruh bumi ini masjid. Ini berbeda dengan umat sebelumnya yang harus melaksanakan ibadah di tempat yang dikhususkan sebagai tempat ritual ibadah.
Hal tersebut berdasarkan hadis Nabi Saw yang bersabda, “Dimana saja kamu menemukan shalat (waktu shalat) maka shalatlah dan bagimu bumi seluruhnya adalah masjid,” (HR. Bukhari). Dalam hadis yang lain dikatakan, “dijadikan bagiku bumi itu masjid dan suci mensucikan,” (HR. Ibnu Majah).
Masjid berasal dari kata sajada yasjudu yang artinya sujud. Secara bahasa, masjid berarti tempat sujud, dimanapun tempat yang dijadikan tempat sujud bisa disebut masjid. Meski secara umum yang disebut masjid ialah bangunan yang khusus dijadikan tempat shalat.
Ini artinya, secara dzahir setiap jengkal bumi ini layak dan bisa dijadikan tempat untuk bersujud atau mendirikan shalat. Kecuali tempat yang memang dilarang misalnya karena mengandung najis.
Maka tatkala dalam kondisi tertentu seperti ada wabah yang beresiko mengancam jiwa, sementara orang bisa tetap shalat di ‘masjid’ dalam arti belahan bumi manapun. Hanya saja memang bukan dalam arti masjid berbentuk bangunan formal.

Betapapun seperti itu, Al Qur’an memberi rambu-rambu bahwa masjid yang merupakan tempat sujud itu sejatinya hanya untuk Allah Swt. Tidak boleh ada kepentingan atau motif lain selain demi untuk Allah Swt.
Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah untuk Allah. Maka janganlah kamu menyembah apa pun di dalamnya selain Allah. (Surah Al-Jinn, ayat 18).