Mengapa Kita Mesti Cerdas Meneladani Nabi?

Pada diri Rasulullah ada keteladanan yang mesti dicontoh dan ditiru oleh kita

Dalam Al Qur’an Allah menegaskan bahwa pada diri Rasulullah ada keteladanan yang mesti dicontoh dan ditiru oleh kita sebagai umatnya.

Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. (Surat Al-Ahzab: 21).

Allah juga memuji langsung beliau dengan ungkapan,

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ

Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (Surat Al-Qalam: 4).

Sehingga sudah menjadi kebutuhan umat untuk menjadikan rasul sebagai role model dan contoh bagaimana bersikap dalam berbagai lini kehidupan dan merespon sesuatu yang hadir saat ini.

Lalu, mengapa kita mesti cerdas meneladani nabi?

Pertama, umat Islam khususnya di Indonesia secara jumlah ialah yang terbesar di dunia. Kedua, Pew Research Center merilis data bahwa Indonesia ialah negara dengan penduduk tertinggi kedua yang menyatakan bahwa agama itu amat penting.

Sehingga dari sini kita bisa menangkap bahwa agama menjadi salah satu tolok ukur dan pertimbangan dalam mengambil keputusan kebijakan. Serta menjadi elan vital yang tidak bisa dilepaskan dalam berbagai sendi kehidupan.

Agama menjadi pegangan baik dalam dimensi sosial, budaya, ekonomi, politik, teknologi dan lain sebagainya. Agama menjadi tuntunan di tengah perkembangan masyarakat yang kian mengglobal serta inovasi teknologi. Agama dituntut hadir untuk memberikan solusi atas aneka problematika sosial dan budaya.

Situasi tersebut menuntut kita agar meneladani Rasul secara cerdas. Kita tidak ingin kembali ke masa lalu tanpa melihat konteks hari ini. Tidak pula hanya melihat konteks hari ini tetapi mengabaikan apa yang sudah diformulasikan oleh para ulama menyangkut ajaran Islam dari waktu ke waktu.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...