Memerangi Ego

Saya adalah sempurna dan mereka adalah tidak sempurna

Para Nabi dan Rasul terakhir Muhammad sallallahu ‘alaihi wassalam merupakan suri tauladan yang baik bagi semua orang. Rasulullah Saw mendidik kita untuk berhenti pada batas-batas tertentu, menjaga seseorang dari kerja yang tak berakhir dan penuh keletihan. Siapa pun yang mengikuti jalan ini akan memiliki sifat-sifat yang baik.

Rasulullah Saw mengajarkan kita untuk menyelamatkan kita dari keinginan ego, karena keinginan ego tidak ada batasnya, dia akan terus meminta dan meminta, tidak akan ada akhirnya.

“Ya Allah jangan tingalkan hamba dalam ego hamba walau hanya sekejap”. Ini adalah doa yang sering Rasulullah Saw ucapkan. Memang hal yang sulit bagi manusia adalah melawan egonya. Ego tak pernah bertanya apakah ia memerlukan perbaikan atau tidak.

Ego selalu mengklaim, “Saya adalah sempurna dan mereka adalah tidak sempurna.” Karena itulah, dari awal hingga akhir kita harus memerangi ego kita, agar ia menyerah dan menerima bahwa dirinya tidaklah sempurna.

Ada suatu jenis penyakit jiwa di mana seseorang melihat dan memandang dirinya sendiri sebesar dunia ini. Tiap orang ingin untuk menjadi besar, setiap orang meminta untuk menjadi Sang Nomor 1. Seperti kisah Namrudz, yang berkata “Sayalah Tuhan.” Namun karena hidup dengan ego, tidak akan membawa kepada jalan yang baik.

Ego akan musnah, mengalami kebinasaan. Hal ini tidak akan membawa kepada kebahagiaan hidup. Hidup yang bahagia, adalah hidup yang kekal, dan kekekalan adalah bagi ruh-ruh kita, bukan buat wujud fisik kita.

Sebuah jalan/tariqah yang benar adalah jalan dengan perilaku yang baik. Setiap orang harus mempelajari perilaku yang baik sehingga dia akan menjadi orang yang baik. Kita perlu mempelajari metode dan bimbingan dari seorang guru untuk memerangi ego. Siapa yang meminta bimbingan, dia harus percaya kepada seseorang, dan kepercayaan itu akan berkembang menjadi suatu keyakinan.

Setiap orang mempunyai suatu tujuan, tetapi tidak semua orang dapat mengenalinya, ada kebutuhan untuk memiliki seorang pemandu. Al-Qur’an menyebutkan bahwa ita dapat mengambil petunjuk dari bintang-bintang. Mereka mengandung begitu banyak pengetahun dan kekuatan rahasia di mana tidak ada jalan untuk memahami luasnya hubungan di antara mereka dengan tujuan kita. Dan tidak ada yang lebih baik untuk dijadikan petunjuk selain dari petunjuk Al-Qur’an, agar kita dapat selamat di dunia dan akhirat.

Jika Anda telah selamat dari Ego, Anda akan meraih suatu hidup yang suci. Hidup yang suci hanya melalui Langit, bukan di atas bumi. Karena itulah, orang-orang suci berada di Langit, manusia lain di atas bumi.

Semoga Allah menganugerahkan Cinta SejatiNya pada para Awiya dan orang-orang yang mencintai Para KekasihNya, dan juga cinta sejati dan ketaatan kepada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasalam. Wa min Allah at Tawfiq, Fatihah.

Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Damascus, 2003, dalam Mercy Oceans, Book II.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...