Media Barat Kutip Cara Nabi Hadapi Corona
Nabi Muhammad Saw sudah mengajarkannya berabad-abad yang lalu
Beragam cara dilakukan sejumlah negara dalam menghadapi ganasnya wabah virus corona. Berbagai metode pun kemudian muncul, dari mulai lockdown, karantina wilayah, sosial distancing, rapid test dan lain-lain.
Tapi apakah ini metode baru? Sejatinya tidak. Nabi Muhammad Saw sudah mengajarkannya berabad-abad yang lalu.
Menariknya, sebuah majalah populer di Amerika Serikat Newsweek.com mengutip anjuran Nabi Saw tersebut sebagai rujukan terkait penanganan wabah virus corona yang kini sedang melanda dunia.
Baca Juga: Can The Power of Prayer Alone Stop A Pademic Like The Coronavirus?
“Apakah Anda tahu siapa lagi yang menyarankan untuk menjaga kebersihan dan karantina selama pandemi? Muhammad Saw, nabi umat Islam, lebih dari 1.300 tahun yang lalu,” demikian tulis Craig Considine, seorang profesor di Rice University Amerika, di Opini Newsweek Amerika, (17/3).
Sebelumnya, ia menyebut sejumlah nama pakar kesehatan yang menyarankan metode karantina dan selalu menjaga kebersihan untuk melawan pandemi Corona.
Ia menjelaskan, walaupun Nabi Muhammad bukanlah seorang ahli dalam hal penyakit mematikan, namun ia memiliki anjuran yang baik untuk mencegah dan memerangi perkembangan virus seperti COVID-19.
Nabi Saw berkata, “Jika Anda mendengar wabah penyakit di suatu negeri, jangan memasukinya, tapi jika wabah itu menyebar di suatu tempat saat Anda berada di dalamnya, jangan tinggalkan tempat itu.”
Nabi Saw juga mengatakan, “Mereka yang memiliki penyakit menular harus dijauhkan dari mereka yang sehat.”
Kutipan Nabi
Considine itu juga mengutip sejumlah hadits, bahwa “Kebersihan adalah sebagian dari iman.”
Kemudian tentang, “Cuci tanganmu saat kamu bangun tidur, sebab kamu tidak tahu ke mana tanganmu bergerak saat kamu tidur.”
Lalu juga soal bahwa, “Berkah makanan itu terletak pada mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.”
Sang profesor, ingin menunjukkan bahwa apa yang orang-orang lakukan sekarang untuk melawan pandemi virus Corona, sejatinya sudah dilakukan oleh Nabi Saw beberapa abad yang lalu.
Sekaligus, ia juga ingin mengatakan bahwa, tidak cukup mengatasi pandemi virus ini dengan hanya berdoa. Nabi Saw saja menganjurkan agar melakukan sejumlah protokol medis.
Ini ia tekankan, untuk menjawab keyakinan sejumlah orang yang cenderung fatalistik menghadapi wabah Corona ini.
Yang menganggap bahwa berdoa kepada Tuhan itu lebih baik dalam menjauhkan diri dari virus Corona ketimbang mematuhi anjuran untuk menjaga jarak sosial dan karantina.
Ia menyarankan kepada orang-orang yang berkeyakinan seperti itu, agar memikirkan kembali soal keseimbangan antara akal dan iman.
Bagaimana jika ada orang jatuh sakit? Apa anjuran Nabi Muhammad Saw untuk orang yang menderita sakit?
“Beliau akan mendorong orang untuk selalu mencari perawatan medis dan pengobatan,” jelasnya.
Ia mengutip imbauan Nabi Saw untuk, “Memanfaatkan perawatan medis. Karena Tuhan tidak membuat penyakit tanpa menurunkan obatnya, dengan pengecualian satu penyakit, yaitu usia tua.”
Ia juga menjelaskan dengan baik perihal ini, melalui sebuah riwayat ulama hadits abad ke-9, At-Tirmidzi.
“Suatu hari, Nabi Muhammad Saw melihat seorang lelaki Badui meninggalkan untanya tanpa mengikatnya. Beliau bertanya kepada Badui, ‘Mengapa kamu tidak mengikatnya?’ Badui itu menjawab, ‘Aku menaruh kepercayaan kepada Tuhan.’ Nabi Saw kemudian berkata, ‘Ikatkan untamu terlebih dulu, lalu percayakan pada Tuhan’.”
Melalui riwayat tersebut, Considine menjelaskan bahwa Nabi mengajak orang untuk mencari bimbingan dalam agama, tapi ia juga berharap agar mereka mengambil tindakan pencegahan guna stabilitas, keamanan dan kesejahteraan semua orang.
Craig Considine merupakan seorang profesor, pembicara global, dan kontributor media yang berkantor di Departemen Sosiologi Rice University Amerika Serikat. Ia juga seorang penulis buku “The Humanity of Muhammad: A Christian View” (Blue Dome Press, 2020), dan “Islam di Amerika: Exploring the Issues” (ABC-CLIO 2019).