LPBKI MUI Gelar Workshop dan Launching Buku Khutbah Jumat
Tugas khatib diantaranya menjaga umat dari pemikiran yang menyimpang
JAKARTA – LPBKI MUI (Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman Majelis Ulama Indonesia) menggelar Workshop dan Launching Buku Khutbah Jum’at “Islam Penuh Rahmat” di Hotel Sari Pacific, Menteng, Jakarta Pusat (24/2).
Dalam Workshop Khutbah Jum’at Islam Penuh Rahmat, Dr. Ali M Abdillah, sejak awal menjelaskan bahwa kegiatan ini dalam rangka mengawal washatiyah di Indonesia.
Sedangkan Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI), Dr. Imam Addaruquthni sebagai narasumber menyampaikan empat peran Khatib Jum’at.
Pertama, peran pencerahan dan keilmuan. Kedua, peran budaya dan peradaban. Ketiga, peran transformatif. Keempat, memiliki visi menyatukan umat.
Dr. Imam melanjutkan bahwa setiap khatib perlu melihat empat sudut penjuru. Pertama, masjid; sehingga khatib perlu menghayati peran yang besar dan strategis dari masjid.
Kedua, khatib; khatib memiliki keilmuan dan wawasan yang luas. “Khatib diharapkan punya bacaan yang luas,” pungkas anggota komisi Fatwa MUI tersebut.
Ketiga, jama’ah; khatib mesti mengetahui dan mengenal segmen jamaahnya sehingga yang disampaikan tepat sasaran.
Keempat, Isi Khutbah Jum’at itu sendiri. “Apabila keempat sudut ini dikombinasikan dengan baik maka akan menghasilkan khutbah yang moderat yang washatiyah,” pungkas Sekjen DMI periode 2017-2022.
KH. Drs. Solahuddin Al Ayyubi, M.Si, menjelaskan asal muasal Launchingnya buku Khutbah Jum’at. Ia juga memaparkan tantangan khatib. “Tugas khatib diantaranya menjaga umat dari pemikiran yang menyimpang,” ujar Katib Syuriah PBNU.
Selanjutnya, ia juga menekankan agar setiap khatib menampilkan washatiyahnya.
Hadir Ketua LPBKI Prof. Dr. H. Endang Soetari, Ad., M.Si., Ketua Komisi Dakwah MUI, KH. M. Cholil Nafis, Ph.D., utusan komisi lembaga dan badan MUI, perwakilan khatib se-Jabodetabek, stakeholder LPBKI MUI, penerbit.