Lewat M3I Istiqlal Inisiasi Estafet Keilmuan Para Ulama
Banyak ulama dengan tingkat keilmuan agama tinggi sudah pada meninggal
Keilmuan para ulama terdahulu, tak diragukan lagi. Ulama masa dahulu, ya benar-benar seorang ulama. Sangat mengerti dan memahami ilmu-ilmu agama dengan baik.
Kondisi sekarang berbeda. Banyak orang yang mengaku-aku ulama tapi kadar keilmuan agamanya tak terlalu mendalam. Di sisi lain, banyak ulama dengan tingkat keilmuan agama tinggi sudah pada meninggal.
Baca juga: Istiqlal Akan Adakan Pendidikan Kader Ulama Perempuan
Hal inilah yang menggelitik Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar untuk mendirikan Majelis Mudzakarah Masjid Istiqlal (M3I) . Lewat majelis ini, diharapkan estafet keilmuan para ulama akan berlanjut.
“Sudah saatnya kita ada takhassus pengaderan ulama agar ada ulama dengan kapasitas seperti para pendahulu,” ujar KH. Nasaruddin Umar lewat saluran daring yang dipantau dari Jakarta, Senin (22/2) dalam rangka Milad ke-43 Masjid Istiqlal.
Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut, sejumlah ulama Indonesia dengan kapasitas keilmuan yang tinggi telah banyak yang wafat.
“Sementara itu, estafet dan regenerasi keilmuwan mereka belum berlanjut,” ujarnya lebih lanjut.
Karena itu, ia menginisiasi pendirian M31 dengan tujuan agar estafet keilmuwan para ulama itu tidak berhenti dan tanpa ada penggantinya.
Baca juga: Masyarakat yang Kuat Berasal dari Keluarga yang Sehat
Majelis ini akan dipimpin oleh Prof. Dr. KH. Quraish Shihab. Bersama 20 tokoh lainnya, ayah dari Najwa Shihab tersebut akan mengupayakan regenerasi ulama berkaliber dengan keilmuan tinggi serta sesuai dengan tuntutan zaman.
“Kegiatan ini akan menggandeng Institute Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) sehingga majelis ini bisa memiliki jaminan akreditasi akademik setingkat magister (S2) dan doktor (S3),” pungkas Nasaruddin Umar.