Lebaran, Momentum Mengelola Keuangan Anda Lebih Baik

Kali ini kita akan bahas makna ekonomi bisnisnya, yakni banyak pedagang dadakan

Pembaca pasti hafal, sepanjang Ramadhan, setiap sore di berbagai sudut jalan, ada banyak pedagang ‘panganan buka puasa’ alias takjil dadakan. Bak kata pepatah, ada gula ada semut, ada banyak juga calon pembelinya.

Kali ini kita akan bahas makna ekonomi bisnisnya, yakni banyak pedagang dadakan. Pertanyaannya; (i) apakah sebelumnya berdagang; (ii) apakah memiliki bakat memasak?; (iii) apakah tidak khawatir barang tidak laku?

Jika sebelum ini tidak berdagang, berarti mencoba-coba saja. Jika berjalan baik, seharusnya dilanjutkan saja. Anda telah belajar menjual, pada pasar yang tepat, waktu yang tepat dan konsumen yang tepat. Evaluasi apa yang dapat dipelajari untuk dikembangkan.

Kalau sebelumnya telah berbisnis makanan, Anda juga dapat melakukan evaluasi berkenaan dengan produk yang dijual. Apakah sudah dikenal masyarakat? Apakah mengena pada konsumen? Takjil apa yang laris-manis di sekitar anda? Apakah mungkin dijual di bulan selain Ramadhan? Apakah dagangan anda laku? Jika tidak, seberapa besar keuntungan, apakah menyebabkan kerugian? Beranikah berjualan lagi di bulan lain?

Baca juga: Pengungkit Leverage Utang

Esensi Dasar

Esensi dasar pedagang dadakan adalah, potensi ‘menggiurkan’ menerima uang. Hal ini baik, dan harus menjadi inspirasi bagi semua pedagang.

Usahakan selalu memiliki potensi uang tambahan di setiap waktu.  Bagaimana caranya? Gunakan hobi bukan sekedar kesenangan, tetapi juga potensi uang.

Orang yang bersuara merdu, dapat mencari celah tambahan dengan menjadi penyanyi atau MC di hari-hari libur. Orang yang pandai memasak, jangan hanya memanfaatkan momentum Ramadhan, tetapi mengubahnya menjadi kebiasaan baru atau kebiasaan tambahan. Jika tidak mampu melakukan dengan besar, dapat dilakukan dengan skala kecil.

Baca juga: Menciptakan Daya Ungkit Dalam Bisnis

Anda yang memiliki kendaraan, saat pulang kerja bisa berperan sebagai pengemudi online. Sudah saatnya berprinsip menjadi pengusaha (self-employed), untuk berproduksi, demi perbaikan kualitas hidup.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...