Kurang Gerak Plus Salah Makan Picu Kanker

Faktor risiko kanker 90% berasal dari lingkungan

Anjuran untuk berdiam diri di rumah akibat pandemi Covid-19 ternyata bisa menimbulkan akibat lain. Selain stres, kecenderungan kurang gerak, ditambah salah memilih makanan juga bisa memicu penyakit lain seperti kanker.

Menurut Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo sebagaimana dikutip Antara, apabila Anda perokok dan masih membiasakan menghisap gulungan tembakau, maka peluang Anda terkena salah satu penyakit mematikan bertambah 30 persen.

Menurutnya, tubuh secara alamiah sebetulnya mampu mengeyahkan sel-sel yang tumbuh tidak normal. Tapi saat kondisi di luar tubuh tidak baik, akibat gaya hidup tak sehat seperti kebiasaan merokok, kurang bergerak dan mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pembentuk kanker, maka sel tak normal itu terus tumbuh dan menjadi benjolan atau disebut tumor.

“Sel (tidak normal) ini punya kemampuan untuk tumbuh sembarangan, cepat dan mengganggu sel sekitarnya. Lalu muncul ke permukaan dan disebut tumor atau kumpulan sel yang tumbuh tidak teratur. Ada tumor jinak dan ganas,” terang dia dalam diskusi virtual bersama sejumlah awak media.

Faktor risiko kanker 90% berasal dari lingkungan, sisanya berasal dari gen yang rusak dengan persentase 5-10%. Artinya, sebagian besar kerusakan sel terjadi sesudah seseorang lahir alias akibat lingkungan dan gaya hidupnya, seperti diantaranya:

1. Mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan karsinogen

Pada kasus kanker nasofaring misalnya, salah satu pencetusnya adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan karsinogen seperti ikan asin yang diolah tidak benar sehingga mengandung zat nitrosamin. Zat ini sama seperti yang ditemukan pada sosis.

2. Cara berpakaian

Tak hanya pemilihan makanan, cara berpakaian juga harus menjadi perhatian, khususnya pemakaian bra pada perempuan.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...