Kuliah Tamu: Memperkuat Nasionalisme dalam Mencegah Radikalisme dan Bahaya Narkoba di Era Milenial

Kedudukan suatu Polda, Polres, DANRAMIL itu semua adalah Sultan

Pasuruan – Pada Rabu 3 Oktober 2018, Universitas Yudharta Pasuruan menyelenggarakan Kuliah Tamu dengan menghadirkan KH. M. Sholeh Bahrudin salah seorang anggota Majelis Ifta wal Irsyad JATMAN Idarah Aliyah serta Brigjen. Pol. Muhammad Iqbal, S.I.K., S.H. (WAKAPOLDA Jawa Timur) dalam Kuliah Tamu bertema “Memperkuat Nasionalisme dalam Mencegah Radikalisme dan Bahaya Narkoba di Era Milenial”.

Kuliah tersebut juga dihadiri oleh AKBP Raydian Kokrosono, S.I.K (Kapolres Pasuruan). Dr. Saifulah, MHI (Rektor UYP), DANRAMIL Purwosari, Bapak Camat Purwosari, dan juga civitas academica (dosen dan mahasiswa).

Pada kesempatan itu Kyai Sholeh Bahruddin yang juga pendiri Universitas Yudharta Pasuruan menyatakan bahwa, “Kedudukan suatu Polda, Polres, DANRAMIL itu semua adalah Sultan, sedangkan kyai dan para ulama itu semua adalah Sunan. Sultan bertugas sebagai struktural sedangkan Sunan bertugas dibidang kultural, sehingga sinergi dan kerjasama yang kuat mesti terus dijalin untuk mencegah gerakan radikalisme dan penyalahgunaan Narkoba.”

Dalam orasi ilmiahnya, Brigjen. Pol. Muhammad Iqbal menegaskan bahwa, “kita harus bersatu merekatkan persamaan dan merekatkan perbedaan.” Menurutnya perbedaan mutlak dan hal yang niscaya. Sehingga dalam hidup berbangsa sejatinya kita tetap bersatu dan bertitik temu sebagaimana semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

Wakapolda juga merharap bahwa kita harus bersatu, merekatkan perbedaan, generasi penerus bangsa, untuk meneruskan perjuangan ini, demi tercapaianya kesejahteraan Indonesia. Polisi tidak bisa bekerja sendiri, namu butuh dorongan masyarakat, dan kerja bareng para alim ulama. “Satu formula untuk mensatukan Indonesia, yaitu Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.” pungkas beliau.

Komentar
Loading...