Krisis Pangan Mengemuka, Produksi Pangan Lokal Jadi Tren Dunia
Memproduksi bahan pangan secara lokal seperti menjadi keniscayaan
Pernahkan membayangkan menjadi petani di gurun sahara? Atau menanam tanaman pangan di tengah kota?
Dulu, ini tampak sebagai sesuatu yang mustahil, sebab bagaimana pun pertanian membutuhkan lahan dan sumber air yang memadai.
Tapi, ketika isu krisis pangan dunia mengemuka, sejumlah negara, termasuk yang biasanya tergantung pada bahan pangan impor, mulai memikirkan produksi bahan pangan lokal, tentu saja dengan mengembangkan teknologi pertanian yang canggih, minim lahan dan minim air.
Lebih-lebih, ketika gelombang pandemi Covid-19 menyerang dunia, memproduksi bahan pangan secara lokal seperti menjadi keniscayaan di negeri gurun sekalipun.
Terhentinya transportasi antar-negara karena penerapan lockdown membuat proses impor bahan pangan menjadi terganggu.
Bagi negara seperti Indonesia yang memiliki lahan pertanian yang subur saja, terhentinya impor bahan pangan pokok karena Covid-19 merupakan hal menakutkan. Bagaimana dengan negara-negara gurun atau negara-negara kota dengan lahan pertanian terbatas?
Tapi, Belanda adalah salah satu contoh negara yang sukses mengembangkan pertanian modern berbasis teknologi. Dengan luas negara yang tak sebesar Jawa Timur, kini Belanda tidak saja mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri tapi juga menjadi eksportir bahan pangan terbesar kedua di dunia.