Komunitas Musisi Mengaji Gelar Kajian Sufisme Sunda Malam Ini

Komuji kembali menggelar kajian bertajuk 'Ulah Capetang Maca Kalangkang'

BANDUNG – Komunitas Musisi Mengaji atau disingkat Komuji akan kembali menggelar kajian bertajuk ‘Ulah Capetang Maca Kalangkang’ pada Kamis, 22 Agustus 2019 di Rumah Komuji, Jalan Cilaki 33 Bandung, pukul 18.30 hingga selesai.

Dalam kesempatan itu, Komuji akan menghadirkan DR. Bambang Q. Anees sebagai Cendekiawan Islam dan Bonnie Nugraha yang dikenal sebagai Peneliti Budaya, serta Alga Indria dari band The Panasdalam sebagai moderator.

Kedua narasumber tersebut akan mengupas judul ‘Ulah Capetang Maca Kalangkang’. Judul itu diambil dari penggalan syair Penghulu Haji Hasan Mustofa (1852 – 1930). HHM merupakan murid dari Syekh Nawawi al Bantani dan Syekh Khalil Bangkalan saat berguru di Mekkah.

Selain ahli adat istiadat sunda, HHM juga dikenal sebagai sastrawan sekaligus mistikus terbesar di tataran sunda yang menulis 10000 bait puisi dangding dan guguritan sufistik.

Ulah Capetang Maca Kalangkang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kira-kira berarti ‘jangan hanya fasih sekadar membaca bayangan’.

Dalam akun instagram resminya @rumahkomuji menyebut bahwa judul tersebut merupakan sebuah tamparan keras kepada kita semua.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Teras Komuji (@teras_komuji)

“Jangan-jangan selama ini kita hanya merasa sudah faham tentang satu dan banyak hal. Akhirnya tidak sedikit merasa sudah benar bahkan merasa paling benar. Padahal hanya sekadar menyentuh kulitnya saja, atau bisa jadi sebenarnya sama sekali tidak paham,” tulisnya.

Komunitas Musisi Mengaji merupakan komunitas yang suka bermusik namun senang menggelar kajian. Mulai dari tasawuf, tahsin bacaan al Quran, tauhid, kelas anak hingga olahraga.

Komunitas yang berdiri sejak 2011 ini menjadi wadah bagi dakwah Islam yang ramah dan disajikan secara santai bagi orang–orang yang hendak nongkrong namun tetap bisa belajar agama. Belajar agama ala Komuji biasa diadakan di ruang terbuka seperti di teras, kafe, juga taman kota. Kajian ini terbuka untuk umum.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...