Komunitas Intelijen Amerika Selesaikan Temuan Asal-usul Covid
Presiden diberitahu tentang laporan rahasia itu
Komunitas intelijen Amerika Serikat menyelesaikan temuan hasil investigasi 90 hari tentang asal-usul Covid-19, mereka telah menyerahkannya kepada Presiden AS Joe Biden.
Hasil temuan diserahkan melalui salah seorang pejabat Gedung Putih, Rabu (25/8), sebagaimana dilansir cbsnews.
“Presiden diberitahu tentang laporan rahasia itu,” kata sang pejabat.
Kesimpulan dari laporan itu belum bisa diketahui, tapi yang jelas jika dibuka, katanya bisa memanaskan kembali perdebatan tentang asal-usul virus. Terutama apakah fasilitas penelitian di Wuhan, Cina, bertanggung jawab atas pandemi ini.
Namun sejumlah pejabat intelijen AS pesimis mereka akan sampai pada kesimpulan yang pasti, mengingat kurangnya kerja sama dengan pemerintah China dan adanya pengaburan data awal. Baca juga >>
Dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih sebelumnya, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, akan ada versi laporan yang dibuka ke publik dalam beberapa hari mendatang.
Pandemi Covid-19 telah merenggut nyawa lebih dari 4 juta penduduk di seluruh dunia. Penularan menjadi lebih cepat dengan kemunculan varian Delta.
Temuan tentang bagaimana virus pertama kali menginfeksi manusia sangatlah penting untuk mencegah kembalinya wabah tersebut di masa depan.
Pada bulan Mei lalu, Presiden AS telah meminta komunitas intelijen untuk mengintensifkan upayanya mengidentifikasi dari mana dan bagaimana virus itu berasal.
Pejabat intelijen telah mengatakan sejak tahun 2020. Mereka mempertimbangkan kemungkinan virus itu muncul secara alami melalui kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi, atau kemungkinan akibat kecelakaan laboratorium.
Sejak awal, mereka sudah mengesampingkan bahwa virus itu merupakan buatan manusia. Baca juga >>
Perdebatan seputar asal mula virus semakin meningkat setelah terungkap bahwa para pekerja di Institut Virologi Wuhan jatuh sakit pada November 2019. Institut Virologi Wuhan merupakan laboratorium terkemuka di China, tempat penelitian tentang virus corona kelelawar dilakukan. Kasus virus pertama yang dikonfirmasi terjadi pada Desember 2019 di Wuhan.
Pemerintah China sendiri telah menolak dengan tegas tudingan bahwa virus itu muncul dari laboratorium Wuhan. Bahkan pemerintah China menuding balik bahwa militer AS yang merancang dan merilis virus tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan hasil temuan awal pada bulan Maret lalu yang mengatakan bahwa sangat tidak mungkin Covid-19 berasal dari kecelakaan laboratorium. Namun pernyataan WHO mendapat reaksi global. China mengatakan, temuan WHO itu prematur.
Direktur CIA William Burns mengatakan dalam sebuah wawancara bulan lalu, bahwa mungkin asal-usul virus tidak akan pernah diketahui.
“Mungkin saja, seperti banyak hal, tidak akan pernah bisa kita ambil keputusan yang pasti. Tapi bukan karena kurangnya kerja keras atau upaya untuk mengungkapnya ” kata Burns.
#intelijen #covid19 #wuhan