Kolak, Menu Favorit Berbuka Puasa
Salah satu menu favorit saat berbuka puasa adalah kolak
Salah satu menu favorit saat berbuka puasa adalah kolak. Rasanya, kurang lengkap jika kita berbuka tanpa adanya hidangan makanan ini. Apalagi, banyak variannya seperti kolak pisang, kolak ubi, kolak labu, kolak biji salak, dan lainnya. Kolak pun menjadi menu sejuta umat ketika bulan Ramadhan tiba.
Lalu, dari mana asal-usul kolak itu sendiri?
Baca juga: 7 Cara Agar Anda Tetap Fit Saat Puasa
Menurut sejarawan dan penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, Fadly Rahman, kata kolak kemungkinan berasal dari kata “khalik” yang artinya Sang Pencipta.
“Banyak pakar sejarawan yang menyebut kolak sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam di masa lalu,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, bahan-bahan untuk membuat kolak mudah dijumpai di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini membuat kolak menjadi hidangan perpaduan budaya lokal dan penyebaran Islam.
Sementara itu menurut Dwi Cahyono, arkeolog dan dosen sejarah Universitas Malang, sebagaimana dilansir dari Historia.id, unsur-unsur kolak juga dikaitkan dengan ajaran Islam.
Bahan pisang kepok misalnya, ternyata ia merujuk pada kata “kapok” dalam bahasa Jawa yang berarti jera.
“Ini mengingatkan manusia agar jera berbuat dosa dan bertaubat pada Tuhan,” ujarnya.
Kemudian ada bahan ubi yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan “telo pendem”, yang berarti mengubur kesalahan dalam-dalam.
Baca juga: Tradisi Puasa Agama-agama Selain Islam
Selain itu, lanjut Dwi, santan dalam bahasa Jawa disebut “santen” yang menjadi kependekan dari “pangapunten” atau permohonan maaf.
Seiring perkembangan zaman, sajian kolak makin bervariasi dari segi isian. Meski begitu, kolak tetap menjadi ikon takjil yang jadi favorit banyak orang selama bulan Ramadhan.