Ketika Kebajikan Tak Perlu Dipamerkan
Tangan kiri tak boleh tahu tangan kanan melakukan kebaikan
Selalu ada pelajaran menarik dari setiap peristiwa. Di tengah musibah coronavirus di China yang mewabah dan semakin hari semakin mengkhawatirkan, pria ini membuat banyak orang salut dan bersimpati.
Jika ada istilah yang mengatakan, “Tangan kiri tak boleh tahu tangan kanan melakukan kebaikan,” barangkali pria ini telah melakukannya.
Di saat coronavirus telah menciptakan kepanikan yang massif di seluruh China, seorang pria mendatangi kantor polisi di sebuah tempat di Anhui, dengan membawa sendiri sekotak masker. Ia meletakkannya di meja resepsionis lalu pergi dengan segera, tanpa sempat para polisi di kantor tersebut mengucapkan terima kasih kepadanya.
Dua orang polisi lalu mengejarnya. Namun langkah pria tersebut rupanya terlalu cepat, tanpa ada yang tahu apa tujuan dari sang pria melakukan hal tersebut.
Sebagai ucapan terima kasih, dua polisi itu lalu menghormat kepadanya, meskipun pria itu perlahan-lahan menghilang dari pandangan. Sang pria hanya melambaikan tangan, dan polisi tampaknya mengerti bahwa pria tersebut menginginkan agar kebaikannya tidak perlu dibesar-besarkan, bahkan dengan sekadar ucapan terima kasih.
Kejadian yang terekam kamera CCTV di kantor polisi tersebut lalu diunggah oleh akun @SCMPNews pada Rabu (29/01), dan kemudian viral serta mendapat respon positif dari banyak netizen.
Untuk melindungi diri dari coronavirus, masyarakat China memang diminta untuk selalu menjaga kesehatan dan memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
Namun, tingginya kebutuhan masyarakat akan masker otomatis membuat persediaannya menjadi berkurang dan sulit didapatkan. Di saat itulah barang yang sebetulnya sepele ini menjadi sangat berharga.
A man in China left 500 face masks at a police station – then jogged off before officers could thank him pic.twitter.com/cKJa1eZbGX
— South China Morning Post (@SCMPNews) January 29, 2020
Melihat kondisi ini, pria Anhui itu berinisiatif memberikan bantuan 500 masker. Meskipun jumlahnya mungkin kecil, namun cara yang unik pria tersebut memberikan bantuan mendapat apresiasi begitu banyak orang.
Menurut South China Morning Post, sebelum meninggalkan kantor polisi tersebut pria itu sempat mengucapkan terima kasih kepada penjaga kantor atas pengabdian mereka selama ini, menjaga keamanan masyarakat dalam situasi darurat wabah coronavirus.
Video tersebut mendapat beragam komentar dari netizen, dari yang bernada positif hingga yang penuh kecurigaan.
Akun Twitter Juan Pikon mengatakan, “Ada yang mengatakan ini palsu. Tapi saya masih percaya ini asli, untuk memberi saya harapan bahwa masih ada harapan bagi umat manusia.”
Kemudian akun TimothyH juga mengatakan, “Kami membutuhkan lebih banyak lagi orang seperti ini di bumi.”
Tapi ada juga nada curiga seperti kata akun Tax_Free, “Inilah cara yang bagus untuk membunuh beberapa ratus polisi jika maskernya terkontaminasi.”
Apapun komentar netizen, dan apapun yang sebenarnya terjadi, yang bisa diambil dari adegan peristiwa ini adalah betapa orang-orang sesungguhnya memuji sifat mulia bernama “ikhlas”. Tapi entah kenapa, meski sifat ini amat mulia, masih banyak orang yang sulit mempaktikannya dalam hidup sehari-hari.
Misalnya saja, ingin memberi sumbangan tapi namanya harus dicatat dan disebutkan agar banyak orang lain yang mendengar. Memberi bantuan, tapi ingin bendera organisasi atau lembaganya ditancapkankan di lokasi. Boleh-boleh saja, sejauh tujuannya syiar, bukan untuk riya`.