Ketika Humor Abu Nawas Menyengat Khalifah
Selain sebagai media hiburan kadangkala juga menjadi alat kritik
Humor, lelucon, komedi, komik atau apa pun penyebutannya, selain sebagai media hiburan kadangkala juga menjadi alat kritik. Kritik terhadap perilaku individu atau perilaku umum di masyarakat, bahkan terhadap kekuasaan.
Aktivis di banyak negara tak sedikit menggunakan cara humor untuk mengkritik kekuasaan. Dulu, Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid terkenal dengan humor-humornya yang tak jarang menyinggung penguasa. Tapi justru karena lewat humor itulah, kritik bisa membuat telinga penguasa tetap dingin.
Kritik terhadap Kekuasaan
Komedian masyhur di dunia Islam bernama Abu Nawas juga termasuk yang kerap menggunakan humor sebagai kritik terhadap penguasa. Bahkan suatu ketika, ia sempat masuk penjara gara-gara ini.
Khalifah Harun ar-Rasyid yang tak lain sahabat karib Abu Nawas, juga pernah tersengat kritikan bergaya humornya.
Begini kisahnya. Suatu ketika Harun Ar-Rasyid mendengar Abu Nawas melarang orang-orang untuk melakukan rukuk dan sujud dalam salat. Di tambah, ia juga mengatakan bahwa Harun Ar-Rasyid adalah khalifah yang suka dengan fitnah.
Sontak, sang khalifah pun marah besar. Ia mengerti, Abu Nawas adalah sahabat karibnya, tapi jika berkata demikian tentu ia wajar marah.
Harun Ar-Rasyid bahkan sempat mengancam Abu Nawas untuk menghukumnya dengan hukuman pancung karena dianggap telah melanggar syariat Islam sekaligus telah menyebarkan berita yang tidak benar.
Maka menghadap lah Abu Nawas kepada Khalifah.