Ketika Anak Bertanya Tentang Agama

Pertanyaan akan muncul sesuai dengan pemahaman anak

Anak-anak punya rasa ingin tahu yang tinggi. Tak jarang pertanyaan yang terlontar dari mulutnya itu menyangkut keagamaan. Mulai dari tentang Tuhan itu ada di mana, laki atau perempuan, bentuknya kayak apa? Pertanyaan akan muncul sesuai dengan pemahaman anak terutama bagi mereka yang masih balita.

Maka orang tua perlu menjawab rasa ingin tahu anak. Yakni dengan menjelaskan kepada anak mengenai konsep Tuhan itu sedekat mungkin dengan kehidupan sehari-hari anak. Namun, orang tua perlu berhati-hati dalam menjawab pertanyaan dan menyesuaikan jawaban dengan pemahaman anak ataupun balita karena berpikirnya masih konkrit.

Misalnya kalau anak bertanya Tuhan di mana? maka jawablah Tuhan itu amat dekat dengan kita, Tuhan bisa lihat kamu di manapun dan Tuhan itu terlihat dari semua kebaikan yang kita lakukan.

Lalu, karena anak hidup di lingkungan yang beragam, sehingga pertanyaan mengenai perbedaan biasanya akan muncul. Maka orang tua tidak perlu menghindari pertanyaan itu. Karena anak akan mencari jawaban dengan caranya sendiri. Maka sebaiknya anak mendapat jawaban itu dari orang tuanya sendiri agar lebih proporsional dan mengantar pada keharmonisan.

Di satu sisi, yang perlu dipahami ialah bahwa observasi anak terhadap adanya perbedaan itu sebetulnya bukan hal yang negatif sama sekali. Misalnya kenapa aku muslim, kenapa dia Kristen? Ini bukan pertanyaan tentang benar dan salah. Karena cara anak berpikir berbeda dengan orang dewasa.

Jangan sampai jawaban orang tua itu memisahkan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Sehingga jika anak bertanya tentang perbedaan tertentu, maka orang tua perlu fokus pada persamaannya. “misalnya, kita sama-sama punya tempat ibadah, kalau Islam ke masjid, kalau Kristen ke gereja”.

Karena tidak semua pertanyaan tentang perbedaan itu dijawab dengan menambah perbedaan yang ada. Yang justru bisa semakin merenggangkan perbedaan dan bisa menjauhkan keharmonisan sesama anak bangsa. Karena unsur persamaan itu bisa lebih besar dan perlu ditonjolkan agar merekatkan persaudaraan sekemanusiaan sejak dini.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...