Keren! Anak Punk dan Jalanan Belajar Dzikir

Ustadz Halim bercerita awal dirinya berinteraksi dengan komunitas punk dan jalanan

Jakarta – Malam pergantian tahun baru di TQN Center Masjid al-Mubarak cukup unik. Puluhan anak punk dan jalanan binaan Ustadz Halim Ambiya ikut i’tikaf dan belajar dzikir. Acara yang dikemas dalam bentuk muhasabah dan munajat itu dimulai pada Senin (31/12/2018) berakhir keesokan harinya selepas waktu Isyraq.

Menurut ketua panitia penyelenggara Ustadz Agung Pandoyo kegiatan diawali dengan amaliyah shalat dan dzikir khataman. “Ada tiga pembicara yang hadir; Mudir Aam JATMAN Kiai Wahfiudin Sakam, Pengasuh Tasawuf Underground Ustadz Halim Ambiya dan penulis buku Muhammadiyah itu NU Ustadz Ali Sadikin,” terangnya.

Ustadz Halim bercerita awal dirinya berinteraksi dengan komunitas punk dan jalanan. Menurutnya langkah awal adalah dengan menjadi sahabatnya. “Dan ini menjadi rumusan mengapa saya mudah masuk ke kantong anak-anak punk dan jalanan,” ucapnya.

Alumni Aqidah Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyampaikan anak punk bukan kriminal, terkadang yang kriminal adalah cara pandang masyarakat. Menurutnya tidak sedikit masyarakat yang mencurigai anak-anak punk dan jalanan saat mereka berkunjung ke fasilitas umum seperti masjid, rumah makan. “Semoga Masjid al-Mubarak bisa menjadi rumah kedua bagi kalian,” sambungnya.

Pendiri dan Pengasuh Komunitas Tasawuf Underground, Ustadz Halim Ambiya.

Pengagum Ajengan Zezen ini mengapresiasi keterlibatan teman-teman TQN Center dalam program-program yang dijalankan. Ia berharap masjid bisa menjadi pusat counselling bagi setiap orang. “Semoga di Jakarta juga bisa terwujud Pondok Inabah,” harapnya.

Menurutnya talqin dzikir yang disampaikan oleh Kiai Wahfiudin membuat teman-teman menemukan oase spiritual di tengah kota, sebuah kesejukan jiwa yang selama ini mereka cari. “Lautan dzikir menggema dan menyentuh ke dasar qalbu. Mohon doakan kami ya, guys.”

Sementara itu Ustadz Ali Sadikin menyampaikan tarekat bisa menyatukan masyarakat. Pengamal tarekat yang terdiri dari beragam latar belakang pendidikan, budaya, sosial dan politik memiliki tujuan yang sama, menuju Allah dengan dzikrullah.

Komentar
Loading...