Kamu Wajib Tahu, Digital Adalah Normal Baru

Terlepas dari efek pandemi Covid-19 yang memengaruhi banyak sektor baik secara makro maupun mikro, perusahaan di sektor digital berkembang pesat.

Ekosistem usaha rintisan atau start-up mulai berkembang pesat di Indonesia sekitar tahun 2010. Saat itu masuk penyedia layanan digital seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Gojek dan Tokopedia kini telah melebur menjadi Grup GoTo sejak 17 Mei tahun ini. Kolaborasi dua raksasa perusahaan teknologi digital ini menciptakan platform pertama di Asia Tenggara yang menggabungkan e-commerce, on demand dan financial services.

Ke depan kita akan menyaksikan perusahaan teknologi digital menyandang status unicorn (valuasi di atas 1 miliar USD) dan decacorn (valuasi di atas 10 miliar USD) akan semakin banyak dan berkembang pesat bernilai miliaran dollar. Tentunya seiring dengan matangnya ekosistem usaha rintisan di Indonesia.

Mulai dari bangun tidur sampai kembali tidur hidup kita lengket dengan aktivitas digital. Pengingat waktu shalat, pesan makan, rapat virtual, transportasi online, belanja online di marketplace, pesan tiket kereta atau pesawat, reservasi hotel, kirim barang dan sebagainya.

McKinsey & Company dalam laporannya mengatakan pemulihan ke kondisi normal baru akan dilakukan secara digital. Pandemi Covid-19 menciptakan pendorong ekonomi digital Indonesia. Transformasi digital mengalami percepatan yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Pertumbuhan kelas menengah, pemerataan infrastruktur, dipadukan dengan inovasi anak-anak muda yang menawarkan solusi digital akan memunculkan banyak usaha rintisan baru.

Baca Lainnya
Komentar
Loading...