Istimewa dan Mulianya Orang yang Berilmu

Derajat ulama di atas derajat orang beriman selisih tujuh ratus derajat

Orang yang sedang belajar ilmu itu istimewa dan yang mendapat jaminan dari Allah. Apalagi jika memiliki ilmu yang luas dan mendalam. Itu merupakan anugerah dan keistimewaan yang luar biasa, sebuah nikmat yang patut disyukuri.

Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS. al-Mujadilah: 11).

Allah akan mengangkat orang-orang yang berilmu (ulama’) sebab apa yang mereka kumpulkan dari ilmu dan amal.

Ibnu Abbas berkata, “derajat ulama di atas derajat orang beriman selisih tujuh ratus derajat. Dari satu derajat ke derajat yang lain jaraknya lima ratus tahun.”

Dalam ayat yang lain disebutkan: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah Ulama” (QS. Fathir: 28).

Rasulullah bersabda. “Siapa yang dikehendaki Allah memperoleh kebaikan, niscaya Allah akan menjadikan orang tersebut memahami agama.”

Orang yang dikehendaki baik, maka akan dipahamkan oleh Allah dalam urusan agama. Akan dialimkan tentang ilmu-ilmu agama, dan orang yang memahami agama secara mendalam atau ulama adalah pewaris para Nabi. Seperti yang disabdakan Rasulullah, “Ulama adalah pewaris para Nabi.”

Orang yang berilmu begitu mulia kedudukan dan keistimewaan yang diperolehnya. Hingga Rasulullah menyebut keutamaan orang yang berilmu lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang ahli ibadah tapi tidak berilmu.

Rasulullah bersabda, “Keutamaan orang berilmu dibandingkan ahli ibadah (yang tidak berilmu) seperti keutamaanku dibandingkan orang terendah dari kalian.”

Sebuah syair berbunyi, “Cukup ilmu saja yang menjadikan orang bodoh menjadi mulia, meski ilmu itu cuma berdasarkan pengakuannya saja. Dia gembira jika ilmu itu diatasnamakan kepadanya. Cukup kebodohan saja yang membawa hina pada orang yang takut dan marah jika kebodohan itu dialamatkan kepadanya.”

Baca Lainnya
Komentar
Loading...